Foto diambil dari CNA.
Aktivis pembela hak-hak pekerja migran dan organisasi LSM mengadakan demo di Taipei pada hari Selasa lalu, menyerukan agar asrama pabrik dipindahkan dari tempat kerja demi keselamatan.
Sekitar 50 orang, berkumpul di luar Kementerian Tenaga Kerja (MOL). Mereka memaparkan 3 kasus beberapa tahun terakhir, di mana 11 pekerja migran dan enam petugas pemadam kebakaran tewas dalam kobaran api di pabrik-pabrik yang memiliki asrama menjadi satu dengan tempat kerja.
Dalam insiden terbaru, tiga pekerja Vietnam, yang ditampung di asrama di lantai dua sebuah pabrik logam di Taichung, meninggal ketika pabrik itu terbakar pada 22 Maret.
Sebelum kebakaran Taoyuan awal bulan ini, enam pekerja migran Vietnam di Kota Taoyuan meninggal pada Desember 2017 dalam kebakaran pabrik dekat dengan asrama mereka, yang berada di tingkat atas dari gudang pabrik yang terbuat dari besi.
Empat bulan kemudian, kobaran api di fasilitas yang dioperasikan oleh Chin Poon, sebuah pabrik papan sirkuit di Taoyuan, merenggut nyawa dua pekerja Thailand yang terperangkap di asrama di pabrik itu, sementara enam petugas pemadam kebakaran tewas dalam upaya penyelamatan.
Para pekerja migran terutama dari Indonesia, Vietnam dan Filipina, bersama dengan para pendukung aktivis Taiwan, meneriakkan slogan-slogan dan membakar dupa di sebuah altar untuk mengenang mereka yang tewas dalam kebakaran pabrik.
Seorang Filipina, yang meminta untuk diidentifikasi hanya sebagai Arturo, mengatakan ketika dia bekerja di sebuah pabrik di Taoyuan tahun lalu, dia ditempatkan di asrama di ruang bawah tanah pabriknya dengan sembilan rekan kerja.
Menanggapi para pendemo, Huang Wei-cheng (黃偉誠), seorang kepala bagian di Badan Pengembangan Tenaga Kerja MOL, mengatakan kementerian berencana untuk mengubah undang-undang untuk mewajibkan pabrik-pabrik yang memiliki asrama di lokasi yang sama untuk mengajukan laporan keselamatan, tidak boleh ada gas yang mudah terbakar di lokasi.
Undang-undang, yang diharapkan akan selesai pada bulan Juni, juga akan menyatakan seberapa sering pemeriksaan keselamatan akan dilakukan di pabrik.
Sekitar 100.000 asrama di seluruh Taiwan untuk pekerja migran, sementara jumlah inspektur yang bertanggung jawab untuk memeriksa kesejahteraan pekerja hanya berjumlah 274.