Orchard Road, Singapore. Foto diambil dari Google maps.
Mimpi buruk dimulai ketika rentenir menawarkan uang tunai kepada TKI yang tertekan untuk melunasi utang-utangnya. Awal kejadiannya, TKI yang bekerja di Orchard Road, Singapore sebagai pembantu rumah tangga ini meminjam S $ 300 pada rentenir di bulan Agustus 2017 untuk membantu keluarganya di Indonesia membangun rumah.
Namun, tiga hari kemudian, TKI tersebut diperintahkan oleh pemberi pinjaman untuk segera membayar S $ 100, atau bunga tambahan akan ditambahkan. Pada saat yang sama, ia menerima telepon dari rentenir lain yang berjanji akan memberinya pinjaman uang tunai yang dapat membantu meringankan situasinya.
TKI tersebut sangat putus asa sehingga dia setuju untuk mengambil pinjaman dari berbagai pemberi pinjaman rentenir. Hanya dalam dua bulan, utangnya pada rentenir ilegal tumbuh dari S $ 300 menjadi S $ 5.480, sebanyak 18 kali lipat. Akhirnya, dia menjelaskan situasinya kepada majikannya, dan sang majikan menemaninya untuk mengajukan kasus tersebut ke polisi.
Meskipun ada pelecehan dari rentenir yang berlangsung selama lebih dari dua bulan setelah dia mengajukan laporan polisi, TKI itu tetap menjalankan pekerjaannya. Kepada media lokal setempat, majikannya, mengatakan agar pembantunya bisa belajar untuk tidak mengambil “cara mudah” untuk menerima uang dari lintah darat atau rentenir.
Majikan juga mengimbau semua majikan untuk merawat pekerja mereka agar tidak menjadi korban rentenir ilegal.