Kompleks apartemen HDB di Pasir Ris Singapura, tempat PRT tersebut bekerja. Foto diambil dari Google Maps.
Seorang pekerja migrant pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di Singapura sangat menyesal karena keluarga majikannya dilecehkan dan salah satu temannya yang menjamin pinjamannya kehilangan pekerjaan, akibat ulahnya.
Majikan PRT asal Indonesia di Singapura tersebut sekarang telah melarang pembantunya pergi sendirian setelah dia meminjam sejumlah uang dari rentenir yang melecehkan keluarga majikannya.
Wanita Indonesia yang berusia 38 tahun itu bercerai dengan suaminya, kemudian diduga meminjam uang dari lima rentenir melalui WhatsApp dan memberikan uang itu kepada pacarnya. Dia menyesali apa yang telah dia lakukan dan pelecehan yang dialami majikan dan tetangganya. Rekan senegaranya juga kehilangan pekerjaannya karena menjadi penjaminnya.
Majikan PRT tersebut adalah seorang seorang manajer kafe berusia 50 tahun, mengatakan kepada surat kabar Lianhe Wanbao (Singapura) dalam sebuah wawancara bahwa pembantunya telah bekerja dengan baik bagi keluarganya selama dua tahun di flat HDB keluarganya di Pasir Ris. Namun, dia baru saja meminjam beberapa ribu dolar untuk pacarnya dengan alasan membangun rumah baru di Indonesia.
Pada pertengahan Mei, majikan menerima telepon dari seorang pria yang mengaku rentenir dan memerintahkannya untuk menyelesaikan tiga utang atas nama pembantunya. Pria itu menghampiri pembantunya, yang mengakui bahwa ia mengambil pinjaman sebesar $ 300 untuk pacarnya. Pembantunya mengatakan bahwa pacarnya telah melarikan uang tersebut.
Keluarga majikan memiliki empat putra yang berusia antara empat dan 18 tahun dan mereka kuatir atas keselamatan keluarga mereka, sehingga mereka meminta pembantu mereka untuk mengajukan laporan pada polisi, di mana dia mengaku telah meminjam dari lima rentenir melalui WhatsApp.
Majikannya membayar total $ 1,000 (US $ 749), sementara pembantunya harus membayar $ 3,400 (US $ 2.548), termasuk bunga, kepada rentenir tersebut.
Pembantu tersebut mengatakan dia sangat menyesali apa yang telah dia lakukan, terutama karena pelecehan keluarga majikannya. Dia juga menyesalkan bahwa salah satu rekannya, pembantu lain yang merupakan penjamin pinjaman, telah dipecat dari pekerjaannya setelah majikannya dilecehkan oleh rentenir.
Untuk memastikan keselamatan putra dan pembantunya, keluarga mengatakan bahwa mereka tidak mengizinkannya keluar sendirian untuk sementara waktu.