Foto diambil dari Tempo.
Kementrian Luar Negeri RI menginformasikan hingga kini tidak ada WNI yang menjadi korban ledakan di pusat perbelanjaan souvenir Aldevinco di dekat Kampus Ateneo de Davao University di Davao City, Jumat (2/9/2016), 22.00 WIB.
Hingga berita ini ditulis, setidaknya ada 12 orang yang menjadi korban ledakan yang diduga berasal dari Improvised Explosive Device (IED) ini.
“Sampai saat ini KJRI Davao di Filipina bagian Selatan melaporkan tidak ada WNI menjadi korban peristiwa tersebut,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementrian Luar Negeri RI, Muhammad Iqbal kepada IndosuarA, Sabtu (3/9/2016).
Iqbal mengatakan, KJRI terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi lainnya sehubungan keselamatan WNI. Pihak keamanan di Filipina juga masih melakukan investigasi terhadap kejadian ini.
KJRI Davao juga melakukan komunikasi dengan simpul masyarakat di Davao serta meminta WNI untuk menjaga keselamatan diri dan menghindari pusat-pusar keramaian yang dapat menjadi target teror.
KJRI Davao juga membuka layanan hotline di (+63-82) 299 2930. Layanan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang memiliki kerabat atau anggota keluarga di Davao, terutama terkait perkembangan peristiwa ledakan.
Berdasarkan data Kementrian Luar Negeri RI, saat ini jumlah WNI di seluruh Filipina adalah 7.183 orang. Dari jumlah itu, 2.183 orang berada di wilayah kerja KJRI Davao (Filipina bagian Selatan). (yw)