Sebagai seorang BMI, masa direct hiring, masa kembali ke Indonesia, atau bisa dikatakan cuti sementara harus dimanfaatkan dengan baik. Pasalnya, tak jarang BMI malah kehabisan uang ketika pulang ke Indonesia dalam waktu yang pendek tersebut, padahal sebelumnya sudah menabung cukup banyak. Uang tabungan biasanya habis karena digunakan untuk keperluan yang sebelumnya tidak direncanakan. Tak jarang juga ada kebutuhan pribadi atau keluarga yang muncul tiba-tiba, seperti mengajak makan atau membuat pesta untuk para sahabat, tetangga dan sanak saudara yang mengunjungi kita.
Lalu bagaimana mengatur uang tabungan sehingga tidak habis begitu saja saat cuti pada masa direct hiring? Tentu harus ada perencanaan keuangan jauh hari sebelumnya. Di TIPS kali ini, IndosuarA akan berbagi tentang bagaimana mengatur keuangan di kala cuti atau direct hiring. Yuk simak selengkapnya.
Pulang Sebentar Bukan Pulang Untuk Selamanya
Masa cuti adalah waku untuk pulang sementara dan bukan pulang untuk selamanya. Ketika memutuskan untuk melanjutkan kontrak atau direct hiring, tentu kita tahu kapan sesungguhnya kita selesai dari Taiwan dan pulang untuk selamanya. Bisa 2-3 tahun ke depan atau bahkan lebih.
Untuk itu, kita harus meyakinkan diri bahwa kepulangan yang sedang dilalui adalah pulang untuk sementara. Bisa sepekan, dua pekan, atau bisa juga beberapa bulan, tergantung masa cuti dan proses yang dilalui. Setelah itu, kita akan kembali ke Taiwan untuk bekerja. Kita juga harus memastikan ke agen, ataupun majikan tentang berapa lama masa kepulangan kita tersebut.
Dengan gambaran jelas tentang waktu kepulangan itu, barulah kita bisa membuat perencanaan yang matang. Hal-hal seperti: akan tinggal dimana selama di Indonesia, apakah harus mencari rumah kontrakan atau tinggal di rumah orang tua, berapa biaya keseharian yang dibutuhkan, berapa biaya untuk perjalanan mengurus visa di TETO atau mengunjungi kerabat/saudara, semua harus direncanakan dan disiapkan dengan baik. Lebih baik lagi jika dibuat tabel dan dicatat dalam buku harian. Dengan demikian, kita memiliki gambaran yang jelas selama di Indonesia berapa biaya yang akan kita habiskan.
Kembali ke Rupiah dan Harga Indonesia
Saat pertama pulang ke Indonesia, kebiasaan kita menghitung uang dengan NT selama di Taiwan kadang mengecoh kita. Ini membuat kita secara tanpa sadar melakukan pemborosan. Membeli deodorant di Surabaya dengan harga Rp 30 ribu terasa murah jika dibandingkan dengan harga di Taiwan. Padahal harga normal deodorant di Indonesia hanya sekitar belasan ribu rupiah. Kita terkecoh karena Rp 30 ribu jika dirubah menjadi NT hanya akan menjadi sekitar 70 NT, sebuah harga yang wajar di Taiwan.
Begitu juga ketika kita makan di warung makan. Harga Rp 50 ribu satu porsi jika dirubah ke NT hanya sekitar 120 NT, mirip dengan makan di warung Indo di Taiwan. Padahal satu porsi makan di rumah makan di Jakarta normalnya bisa kita dapat di kisaran Rp 20 ribu. Lebih murah lagi jika kita tinggal di daerah dan makan di warung biasa.
Untuk itu, mengingat bahwa kita sedang di Indonesia, dan menggunakan mata uang rupiah adalah penting. Coba kembalikan pola pikir kita dalam menghitung uang kembali kepada rupiah. Demikian juga saat membeli barang, kita perlu mengetahui informasi harga normal di Indonesia saat itu agar kita tidak tertipu.
Penghematan ketika tinggal di Indonesia
Hal lain yang harus diperhatikan adalah ketika pulang ke Indonesia kita harus melakukan penghematan dan tidak sembarangan menghabiskan uang yang sudah kita kumpulkan selama banting tulang di Taiwan. Ini bukan berarti mengurangi jatah uang untuk keluarga atau membatalkan rencana jalan-jalan dengan kerabat dekat, tapi tetaplah bersikap normal dalam pengeluaran uang.
Untuk melakukan penghematan dalam belanja barang-barang ketika di Indonesia dapat dilakukan beberapa cara seperti:
Manfaatkan harga diskon
Di Indonesia ada banyak pilihan tempat berbelanja keperluan atau barang-barang dimana ada harga diskon. Di supermarket ataupun mall biasanya ada harga khusus. Di pasar biasanya kita bisa menawar, dan lain sebagainya. Buat strategi sehingga kita bisa memanfaatkan potongan harga tersebut.
Selalu cari penawaran khusus
Ada toko yang lebih sering memasang penawaran khusus. Misalnya, membeli baju biasanya murah di supermarket A, membeli tas di mall B dan lain sebagainya. Dengan mencari penawaran-penawaran khusus semacam ini, bisa dilakukan penghematan yang besar.
Toko online
Di Indonesia sekarang sudah mewabah toko online yang menjual barang bekas maupun baru. Beberapa yang cukup terkenal diantaranya olx.com atau berniaga.com. Ketika mengunjungi website toko tertentu, kita mungkin akan menemukan harga yang lebih murah. Mengingat masa tinggal kita di Indonesia selama cuti terbilang cukup pendek, kita mungkin saja membutuhkan barang yang kualitas sedang atau bahkan bekas juga tidak masalah. Untuk itu kita bisa memanfaatkan toko online untuk membeli mulai dari perlengkapan pembersih, produk perawatan pribadi, hingga meubel dan sepeda motor.
Membiasakan Investasi sejak Awal Kerja
Kita tidak akan selamanya bekerja di Taiwan, dan apabila sudah kembali ke Indonesia gaji dari pekerjaan baru kita mungkin sekali berbeda dengan gaji selama menjadi BMI. Untuk itu, kita perlu sadar bahwa investasi adalah penting.
Biasakan untuk melakukan investasi dengan perencanaan yang tepat. Terlebih ini sebaiknya dilakukan sejak awal kita bekerja di Taiwan. Misalkan gaji bulanan selama di Taiwan, sebagian disisihkan untuk membeli rumah. Bisa juga mencicil membeli sawah atau membuka warung. Sehingga, ketika pulang dalam masa cuti kita bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan peninjauan bisnis/ investasi kita tersebut, dan bukan terlena dengan pengeluaran yang tidak direncanakan. (aa)