Foto diambil dari CNA.
Beberapa teknisi Taiwan dikirim ke Jakarta untuk membantu membangun terowongan mass rapid transit (MRT). Hal tersebut merupakan terobosan baru yang luar biasa. Dalam perayaannya dikibarkan bendera Republik China (Taiwan) serta bendera Republik Indonesia di lokasi kerja.
Kuo Shih-hung, salah satu teknisi Taiwan yang mengambil bagian dalam pekerjaan tersebut dalam wawancaranya bersama CNA mengatakan bahwa teknisi Taiwan tersebut dikontrak oleh kontraktor dari Jepang untuk membantu membangun terowongan. Kontraktor dari Jepang, Sumitomo Mitsui Construction Co, merekrut para insinyur Taiwan karena pekerja Indonesia tidak memiliki keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengoperasikan terowongan dengan mesin bor yang digunakan untuk mengebor terowongan bawah tanah untuk jalur MRT.
Seperti yang dirangkum dari media lokal, CNA dan China Post, lebih dari 10 teknisi yang terlibat, termasuk Kuo, yang memiliki pengalaman dengan teknik perisai tunneling sama dalam membangun Taipei dan Kaohsiung untuk MRT berada di Jakarta selama enam bulan.
Kuo dan rekan-rekan pekerja Taiwan dan Indonesia berpose untuk foto dengan bendera nasional mereka untuk merayakan kesempatan emas tersebut.
Kuo mengatakan ia ingin mengatakan kepada dunia bahwa Taiwan juga telah berkontribusi dalam proyek MRT di Jakarta. Pada jalur MRT yang telah dipersiapkan ini menghubungkan Lebak Bulus ke Kampung Badam telah dibagi menjadi dua tahap.
Tahap pertama yaitu sepanjang 15,2 kilometer dari Lebak Bulus ke bundaran HI di dekat Hotel Indonesia, dijadwalkan akan dibuka untuk operasional pada November 2016.
Bagian kedua, direncanakan sepanjang 8,1 kilometer akan menghubungkan bundaran HI dan Kampung Badam, dijadwalkan akan selesai pada tahun 2018 nanti.