Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, foto diambil dari Antara News.
Kementrian Sosial menargetkan seluruh penerima Program Keluarga Harapan (PKH) asal Jawa Timur menerima bantuan pangan. Saat ini ada 2,7 penerima bantuan pangan dari Jawa Timur dan 1 juta orang PKH.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, mulai tahun 2018, baik masyarakat penerima PKH dan penerima bantuan pangan, akan dikonversi ke penerima bantuan pangan.
Untuk saat ini, di Jawa Timur, penerima bantuan pangan sudah berjalan di 9 kota dan tingkat nasional sudah mencapai 44 kota. Sedangkan untuk PKH, di tingkat nasional sudah berjalan di 98 kota dan 118 kabupaten
“Yang menentukan kota mana saja penerima bantuan pangan adalah Bapenas, sedangkan pelaksana Kementrian Sosial,” ujar Khofifah kepada IndosuarA, Rabu (13/9/2017)
Khofiah menjelaskan, untuk tahun ini, kebutuhan penerima bantuan pangan dan PKH di Jawa Timur membutuhkan anggaran sebesar Rp. 6,41 Triliun.
Menurut rencana, mulai Februari 2018, keluarga penerima manfaat (KPM) di tingkat nasional, jumlahnya akan ditingkatkan. Ditargetkan di tahun depan ada 10 juta KPM atau bertambah 4 juta KPM dari saat ini yang berjumlah 6 KPM.
Terkait rencana itu, Kementrian Sosial akan melakukan beberapa langkah. Diantaranya, penetapan lokasi dan jumlah sumber daya manusia (SDM) PKH, rekrutmen SDM PKH yang mulai dilaksanakan sejak bulan ini, bimbingan teknis validasi KPM PKH, pelaksanaan validasi calon KPM dan peningkatan kualitas MIS dan infrastruktur IT.
Kesiapan terhadap target yang dicanangkan, membutuhkan kesiapan semua pihak, termasuk kesiapan pendamping dan operator dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
“Tugas pendamping PKH, menyiapkan family development season atau memberikan edukasi kepada penerima program. Pendamping juga akan melakukan cross cek tiap akhir bulan,” terang Khofifah. (yw)