Foto: Kantor Disnakerin Majalengka. Sumber Tribuncirebon.com (Eki Yulianto)
Berikut kronologi TKW asal Majalengka bernama Tasini yang dipulangkan oleh majikan dari Arab Saudi. Setelah dianiaya Tasini ditinggal di bandara hanya diberi tiket pesawat.
Tenaga Kerja Wanita asal Desa Ligung Blok Loji, Kabupaten Majalengka, Tasini (41) dipulangkan oleh majikannya yang berada di Arab Saudi, Jumat (5/7/2019).
Kepala Disnakerin Kabupaten Majalengka, Sadili, melalui Kasi Bidang Pelatihan, Wahyu Sudianto didampingi Kasi Bidang Penempatan, Ila Indansyah mengatakan penyebab dipulangkannya Tasini karena dia tidak dapat bekerja sesuai keinginan majikannya.
Menurut pengakuan Tasini, selama bekerja di sana, ia sering mendapatkan perlakuan kasar dari majikannya.
“Semalam saya diceritakan langsung oleh Tasini karena saya jemput dia di Cikampek. Ia bercerita sempat beberapa kali tangannya dipukul dengan tongkat,” ujar Wahyu, Jumat (5/7/2019).
Sebelum pulang ke Indonesia, Tasini sempat dibawa ke rumah sakit oleh majikannya. Tasini mengalami luka-luka karena perlakukan kasar yang dilakukan oleh sang majikan.
“Majikannya takut karena Tasini sudah ngedrop dan takut meninggal, makanya majikannya memulangkan Tasini,” ucap Wahyu.
Sebelum sampai di Indonesia, Tasini ditelantarkan di bandara. Ia hanya dibelikan tiket oleh majikannya untuk pulang ke Indonesia
Kondisi duduk di kursi roda, Tasini ditinggalkan oleh majikannya yang tidak bertanggung jawab dengan kondisi yang diderita oleh Tasini.
Kini Tasini sudah berada di Indonesia dan sedang dirawat di RSUD Majalengka.
Pihak Disnaker akan menindaklanjuti dengan mencari tahu sponsor yang menyalurkan Tasini ke Arab Saudi dengan status ilegal. Diduga, Tasini menjadi buruh migran ilegal yang tidak sesuai dengan prosedur Disnakerin.
Disnakerin Majalengka pertama kali mengetahui Tasini, TKW asal Majalengka diduga dianiaya majikan di Arab Saudi, dari Lembaga Badan Nasional Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Setelah dicari tahu lebih lanjut, diketahui Tasini berangkat ke Arab Saudi pada Agustus 2018. (Ol)