Perekaman E-KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) di Jawa Timur selama Januari – September 2016 mencapai 24.191 orang. Jumlah tersebut terbagi di lima tempat, yakni LP3TKI Surabaya, P4TKI Madiun, Sidoarjo, Malang dan Banyuwangi.
Dari jumlah itu, perekaman data E-KTKLN tertinggi ada di LP3TKI Surabaya, yakni 19.368 orang. Disusul P4TKI Malang (3.068), Sidoarjo (1.546), Madiun (234) dan Banyuwangi (76).
Kepala Tata Usaha LP3TKI Surabaya, Ma’rub mengatakan, calon tenaga kerja yang melakukan perekaman E-KTKLN sebagian besar didominasi oleh mereka yang berangkat melalui PPTKIS, yakni 19.536 orang. Sedangkan, TKI mandiri hanya berjumlah 4.753 orang.
Ma’rub menjelaskan, proses perekaman E-KTKLN mengalami penurunan. Hal ini disebabkan adanya kebijakan pemerintah yang menghapus KTKLN.
“Kebijakan itu membuat calon tenaga kerja berasumsi bahwa untuk bekerja ke luar negeri tidak lagi perlu melapor ke LP3TKI atau P4TKI,” ujarnya, Rabu (12/10/2016).
Seperti diketahui, penggunaan resmi E-KTKLN mulai berlaku April 2015. Pemberlakuan E-KTKLN ini sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 7 Tahun 2015 tentang E-KTKLN.
Dengan E-KTKLN ini setiap calon tenaga kerja yang akan ke luar negeri cukup mendata diri dan foto sidik jari di komputer. Mesin sidik jari ini ada di semua Dinas Tenaga Kerja Kabupaten dan atase Ketenagakerjaan di semua Kedutaan Besar Indonesia di semua negara penempatan.
Jumlah calon tenaga kerja yang melakukan perekaman E-KTKLN ini berbanding terbalik dengan jumlah tenaga kerja asal Jawa Timur yang bekerja di luar negeri.
Di bulan Januari – September 2016 setidaknya ada 31.556 tenaga kerja asal Jawa Timur yang bekerja di luar negeri. Jumlah ini meningkat dalam periode yang sama di tahun 2015 yakni 37.186 TKI. (yw)