Pekerja migran asal Buleleng saat akan dikarantina di Hotel Aneka Lovina beberapa waktu lalu. Foto diambil dari radar Bali.
Malaysia tercatat sebagai negara penempatan dengan pemulangan terbanyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke tanah air. Data Loka Pelayanan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya mencatat dalam kurun Januari – Mei 2020 menyebut ada 2111 PMI dari Malaysia. Jumlah ini lebih dari separuh kepulangan PMI ke tanah air yang mencapai 2829 PMI dalam kurun waktu tersebut.
Hongkong dan Brunei Darussalam berada di bawah Malaysia, dengan 162 dan 127 pemulangan. Dari jumlah total kepulangan, 98 persen merupakan PMI un prosedural.
Masih di periode yang sama, 92 PMI pulang ke tanah air dalam keadaan meninggal dunia. Tertinggi berada di bulan Januari (27 jenazah) dan Februari (19 jenazah).
Jumlah lainnya, sebanyak 2364 PMI pulang karena imbas Covid-19, seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan persoalan ketenagakerjan lainnya. Disusul PMI bermasalah (217 kasus) dan cegah tangkal sebanyak 140 kasus.
Kepala LP3TKI Surabaya, Happy Mei Ardani mengatakan, seluruh pemulangan PMI, baik yang prosedural, un prosedural hingga meninggal dunia, mendapat layanan fasilitas dari pemerintah.
“Mulai dari pengurusan pemulangan di negara penempatan hingga kampung halaman,” ujar Happy, Selasa (2/6/2020).
Proses pemulangan ini, beberapa pihak yang terlibat adalah Kemenlu RI, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), apabila PMI berangkat secara legal.
Melansir data bp2mi.go.id, di bulan Januari – April 2020, Jawa Timur menempati peringkat 1 sebagai daerah pengirim PMI dengan 14.275 pekerja. Dibawahnya ada Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat. (yw)