Komunitas Organisasi Warga Muslim Indonesia Taiwan Ikatan Keluarga Banyuwangi mengadakan tasyakuran untuk memperingati hari jadi yang ke-5. Acara ini juga diadakan di halaman Taipei Main Station (TMS) selain di Aula Yayasan Panti Asuhan WMIT-IKAWANGI Baitussalam di Simbar Tampo Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Untuk tahun 2017 ini diselenggarakan secara sederhana tapi penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar kepengurusan.
Kelompok di Taiwan sebagai donator pun juga mengadakan acara ini sebagai wujud syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan amanah untuk menampung dan menyantuni anak yatim piatu dan dhuafa, dengan memberikan pendidikan yang layak.
Di usia yang masih dini ini,WMIT-IKAWANGI telah bisa mendirikan sebuah Yayasan Panti Asuhan yang begitu megah dan besar dengan menghabiskan biaya lebih dari Rp 1 milyar pada Milad yang kedua. Semua biaya pembangunan dari penggalangan dana para Buruh Migran Indonesia (BMI) yang bekerja di negri Formosa yang di koordinasi oleh kepengurusan WMIT-IKAWANGI Taiwan. Dana yang luar biasa terkumpul tersebut tanpa ada campur tangan dan bantuan dari pemerintah Setempat.
”Semua dana untuk pembangunan yayasan panti asuhan berasal dari para donatur BMI Taiwan dan kepengurusan, tanpa ada bantuan sedikitpun dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Walau saat ini sering digembargemborkan menjadi percontohan nasional oleh pemerintah daerah dan pusat, tetapi sama sekali tiada perhatian dan bantuan sedikitpun pada yayasan kami. Namun kami semua tetap tegar dan tambah semangat. Biarlah semua kami serahkan kepada Allah SWT,” ungkap Ketua Yayasan Panti Asuhan WMIT-IKAWANGI Baitussalam Topan Hadi Sucipto yang biasa di sapa Krishna Adi ini.
Di Taiwan, acara Tasyakuran Milad yang ke-5 diikuti oleh para pengurus dan para donatur serta Simpatisan dengan memotong tumpeng dan makan bersama. Sedangkan di Banyuwangi diikuti oleh segenap kepengurusan serta keluarga besar para donatur, seperti dewan guru dan seluruh anak-anak asuh putra dan putri yang berjumlah 155 anak dengan menyembelih 5 ekor kambing dan 9 ekor ayam sumbangan dari donatur Banyuwangi.
Pada milad ke-5 ini ada sebuah pencapaian yang membanggakan bahwa semua para donatur dan kepengurusan baik di Taiwan maupun di Indonesia bisa membeli sawah seluas seperempat hektar dan sudah ada tanaman jeruknya yang berumur 2 tahun dengan harga Rp 225 Juta Rupiah.
”Alhamdulillahirobbil Alamin setelah menampung dana dari para donatur selama 3 tahun lebih, akhirnya bisa mewujudkan cita-cita dari awal yaitu membeli sawah untuk nantinya bisa membantu operasional yayasan, yang selama ini jumlahnya mencapai Rp 10 Juta per bulan. Semoga para doantur dilancarkan rizqinya dan menjadi amal jariyah nantinya. Ke depannya nanti kami bisa menciptakan kewirausahaan di yayasan ini,” tambah Topan Hadi Sucipto. (ka)