Foto diambil dari Sindonews.
Potensi ekonomi dan peluang tenaga kerja Indonesia di Qatar menjadi topik pembahasan saat Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menerima 12 pengurus organisasi kemasyarakatan Masyarakat Serambi Mekah di Qatar (Masmeqar) yang diketuai olah Rahmatullah di Wisma Duta, Doha, Qatar pada 16 September 2016. Pertemuan juga dihadiri oleh penasihat dan tokoh senior masyarakat Aceh di Qatar, Teuku Anwar dan Mahdi Musa.
Dalam pertemuan itu, Rahmatullah menyampaikan susunan pengurus baru Masmeqar yang memiliki sekitar 300 anggota yang umumnya bekerja di berbagai sektor industri, dan perdagangan khususnya sektor minyak dan gas.
Masmeqar merupakan organisasi masyarakat Indonesia pertama yang dibentuk di Qatar dan sekarang telah menjelma menjadi 51 organisasi masyarakat (ormas) yang diwadahi Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) pimpinan Edwin Kurniawan.
Dubes Basri mengapresiasi peran dan kontribusi warga Aceh. Kontribusi dan perjuanganya sebagai pionir TKI di Qatar sepatut diteladani, demikian sesuai kutipan dari Sindonews.
Masmeqar merupakan cikal bakal tenaga kerja ahli di Qatar. Umumnya anggota Masmeqar adalah pindahan dari karyawan PT Arun NGL, Co, PT Pupuk ASEAN, dan Exxon Mobil yang berada di Aceh.
Mereka dikenal dengan komunitas diaspora Indonesia yang sudah memasuki generasi kedua yang bermukim di Qatar. Basri menyampaikan harapannya agar organisasi masyarakat Indonesia lainnya dapat mencontoh Masmeqar yang merupakan pionir TKI di sektor migas Qatar.
Perlu peningkatan sinergi antara KBRI Doha dan Masmeqar agar dapat meningkatkan jumlah TKI di sektor minyak dan gas serta dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi nusa dan bangsa.
Anggota Masmeqar merupakan pengusaha yang sukses di Qatar yang bergerak di bidang perdagangan khususnya retail dan kuliner. Selain merangkap sebagai pengusaha properti, salah satu contohnya Mahdi Musa juga merupakan tokoh diaspora Indonesia dan Ketua Permiqa pertama.
Sementara itu, salah satu tokoh Diaspora, Said Malawi mengharapkan adanya peningkatan kerja sama dan koordinasi agar peluang tenaga kerja di sektor migas dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Pegawai Qatar Gas yang telah bermukim 20 tahun ini menyampaikan usulannya agar kontribusi Masmeqar dapat meningkatkan jumlah TKI dari sekitar 40 ribu WNI saat ini.
Pengurus Masmeqar juga menyampaikan saran dan rekomendasinya guna mendukung misi KBRI Doha khususnya ekspansi tenaga kerja terampil Indonesia di Qatar.
Meski tinggal di Qatar, namun mereka tidak melupakan kampung halamannya. Rahmatullah melaporkan capaian yang dilakukan Masmeqar turut berperan dalam membangun Aceh antara lain pendirian rumah Quran di Aceh dan kegiatan sosial lainnya yang bermafaat bagi masyarakat Aceh.
Minister Counsellor KBRI Doha, B Dharmawan, menyebutkan memang Masmeqar yang resmi dibentuk 7 Maret 2008 terlibat aktif mendukung diplomasi ekonomi dan budaya tidak hanya bagi kepentingan masyarakat Indonesia juga dalam berbagai event internasional di Qatar. (ol)