Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Foto diambil dari Detik.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan terus mencari informasi terkait 300 tenaga kerja asal Indonesia yang disekap dan disiksa di Riyadh Arab Saudi. Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, pihaknya harus melakukan verifikasi terlebih dahulu.
“Jadi berita itu harus diverifikasi dulu. Tetapi KJRI kita sudah bertindak cepat, KJRI sudah melakukan action pada pemerintah ataupun otoritas setempat dengan perusahaannya,” kata Retno kepada IndosuarA, Senin (3/4/2017).
Retno menambahkan, pemerintah tidak segan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan penyalur BMI yang tidak sesuai prosedur, baik izin maupun rekrutmen.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu, Muhammad Iqbal mengatakan, jumlah 300 tenaga kerja asal Indonesia diperoleh dari salah satu BMI yang dipulangkan.
Sebelumnya, antara Februari – Maret ada 6 BMI yang didatangkan oleh Al-Jeraisy melarikan diri dari majikannya dan meminta perlindungan ke KBRI.
“Meskipun sulit mendapatkan exit permit karena kabur dari majikan (ada di antaranya baru 3 hari di majikan), atas upaya keras teman-teman di KBRI Riyadh akhirnya keenamnya sdh berhasil dipulangkan,” terang Iqbal.
KBRI telah menangani isu ini sejak awal dan sudah berkunjung ke kantor Al Jeraisy. Kasus ini kini ditangani KBRI Riyadh dan mendapat dukungan pengusutan dari pemerintah Arab Saudi.
“Kita terus mengumpulkan informasi dan bukti untuk melakukan hukum terhadap para pelaku,” ungkap Iqbal. (yw)