Foto diambil dari Tribunnews.
Gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali terjadi. Gempa kali ini terjadi pada hari Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB dengan kekuatan awal tercatat 6,8 SR. Namun informasi berubah seiring data yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan melakukan pemutakhiran informasi bahwa kekuatan gempa tercatat 7 SR dengan potensi tsunami.
Pada saat itu tsunami kecil pun telah menghantam daratan. Berdasarkan laporan BMKG telah ada tsunami yang masuk ke daratan dengan ketinggian 10 cm hingga 13 cm dan tsunami tertinggi yang masuk ke daratan di bawah setengah meter.
Seperti yang dilansir dari Detik, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan magnitudo 7. Pusat gempa pun terletak pada daratan yaitu koordinat 8,37 derajat LS dan 116,48 derajat BT atau tepatnya pada lereng utara timur laut Gunung Rinjani pada jarak 18 km arah barat laut Kabupaten Lombok Timur NTB, pada kedalaman 15 km. Dan pusat gempa tersebut adalah gempa yang sama pada tanggal 29 Juli 2018 lalu.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa sudah ada 82 orang yang dinyatakan meninggal akibat gempa tersebut. Ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah mengalami kerusakan. Daerah yang paling parah mengalami kerusakan adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram.
Kebutuhan mendesak saat ini yang diperlukan oleh para korban adalah tenaga medis, air bersih, makanan, selimut, tikar, tenda, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya. Sementara itu hingga pada hari Senin ini (6/8) tercatat sebanyak 124 gempa bumi susulan telah dirasakan.