Foto: Pariani semasa hidup (tengah-tengah) bersama anaknya (kiri) dan keponakannya (kanan) Dokumentasi sumber NusaBali.com
Masih ingat berita beberapa hari lalu tentang Ni Kadek Pariani (33) TKI Turki yang meninggal dunia Minggu (24/6) karena sakit komplikasi Paru-Paru dan Stroke? Pihak keluarga sempat pasrah karena tidak punya biaya pemulangan. Karena Pariani berangkat secara mandiri, tanpa tercatat di BP3TKI.
Jenazah Pariani, asal Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Buleleng, akhirnya tiba di rumah duka Banjar Alas Sari, Sabtu (30/6) dini hari.
Jenazah diserahkan pihak Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) kepada orang tua Pariani, sekitar pukul 02.45 wita. Penyerahan disaksikan pihak aparat Desa Pacung, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng.
Pemulangan jenazah almarhum difasilitasi BP3TKI Bali, dan Konsulat RI di Istanbul, Turki. Pemulangan janazah sempat terkendala karena Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Badung ditutup sementara akibat abu erupsi Gunung Agung. Akibat penutupan itu, jenazah sempat beberapa jam berada di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
Jenazah akhirnya bisa diterbangkan ke Bali, setelah bandara dibuka. Jenazah tiba sekitar pukul 12.00 wita, kemudian langsung diberangkatkan menuju rumah duka di Desa Pacung. Dari Denpasar jenazah diantar dengan mobil ambulans. Sampai di Dusun Alassari sekitar pukul 02.45 Wita.
Pihak keluarga yang sudah menunggu kedatangan jenazah langsung menurunkan peti jenazah dari ambulans. Peti jenazah kemudian di tempatkan di ruang kamar rumah orang tuanya.
Jenazah almarhum diserahkan secara resmi oleh Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan BP3TKI, Atep. Penyerahan jenazah disaksikan Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Perluasan Kerja (Pentaluas) Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi (Dinakertrans) Wayan Sulia dan aparat Desa Pacung.
Kasi Perlindungan BNP2TKI menyampaikan duka cita kepada keluarga almarhum. Sekaligus menyampaikan pesan kepada orang tua dan kerabat agar kalau nantinya kembali ingin bekerja ke luar negeri agar mengikuti prosedur yang sudah diatur. Sehingga pengalaman seperti yang dialami almarhum tidak terulang.
Orang tua almarhum Wayan Karidana mengucapkan terimakasih atas bantuan semua pihak. Tanpa bantuan aparat pemerintah dirinya tidak terpikirkan akan bisa memulangkan jenazah anak kedua dari sembilan bersaudara itu. (Ol)