Foto diambil dari CNA.
Polisi menemukan lebih dari 100 pekerja migran Vietnam berkumpul di sebuah restoran di Taoyuan pada hari Minggu (12 September), sebuah pelanggaran terhadap batasan dari Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) dari 80 orang untuk pertemuan dalam ruangan.
Pada pukul 20:30 pada hari Minggu, polisi Taoyuan menerima informasi dari masyarakat tentang tersangka pekerja tidak berdokumen di sebuah perjamuan di sebuah restoran Vietnam di Taoying Road, lapor UDN. Hsieh Ching-hua (谢青桦), kepala Kantor Polisi Dashu, segera memimpin tim petugas dan personel pencegahan epidemi untuk memeriksa tempat.
Ketika polisi tiba di tempat kejadian, pintu roll-up restoran telah ditarik ke bawah, tetapi suara keras dapat terdengar dari dalam.
Polisi kemudian menelepon pemilik restoran, seorang wanita Vietnam berusia 33 tahun dan warga negara Taiwan yang dinaturalisasi bermarga Nguyen. Ketika dia tiba, dia membuka kunci pintu depan.
Begitu masuk, polisi menemukan 40 orang di lantai satu, kemudian menggeledah lantai dua dan tiga dan menemukan lebih dari 50 orang bersembunyi di atap.
Polisi menemukan empat karyawan Vietnam dan 98 pelanggan, tujuh di antaranya adalah warga negara Taiwan yang dinaturalisasi.
Dua dari pelanggan, seorang pria berusia 25 tahun bermarga Ngo (伍) dan seorang pria berusia 24 tahun bermarga Huang Hoang (黄) adalah pekerja kaburan. Wanita bermarga Ngo (五), belum memperpanjang visanya.
Ketiganya dipindahkan ke satuan tugas khusus Badan Imigrasi Nasional (NIA) di Taoyuan untuk diselidiki atas pelanggaran hukum keimigrasian. Adapun peserta lainnya, Departemen Kesehatan kota sedang meninjau bukti dan memutuskan hukuman apa yang akan dijatuhkan karena melanggar batas kerumunan dalam ruangan.
Selama pandemi, banyak majikan telah menempatkan pembatasan pada pergerakan pekerja migran mereka, seringkali hanya mengizinkan mereka keluar dari asrama pada hari libur diperbolehkan keluar.
Adapun status ketiga tahanan tersebut, NIA menyatakan bahwa kantor perwakilan Vietnam mengatur penerbangan charter untuk memulangkan warganya sekitar tiga hingga empat kali sebulan. Penerbangan terakhir adalah pada akhir Agustus ketika 60 orang Vietnam dipulangkan ke negara asalnya.