Foto diambil dari CNA.
Selama dua minggu ke depan, kunjungan ke pasien yang dirawat di rumah sakit di Taipei, New Taipei dan Taoyuan tidak akan diizinkan, sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan penyebaran infeksi COVID-19 di dalam negeri, ujar Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) mengatakan Selasa kemarin.
Larangan itu akan tetap berlaku mulai 4-17 Mei dan akan mencakup fasilitas perawatan jangka panjang, yang telah bekerja untuk menangani sekelompok kasus COVID-19 domestik yang terkait dengan maskapai penerbangan lokal dan hotel bandara di Taoyuan.
Dalam pernyataan pers, CECC mengatakan mereka memberlakukan pembatasan, dengan beberapa syarat, karena selama pelacakan kontaknya ditemukan bahwa beberapa orang di cluster telah berkeliling di tiga kota.
Hingga Selasa, jumlah kasus COVID-19 di kluster yang terkait dengan China Airlines (CAL) dan Bandara Internasional Novotel Taipei Taoyuan telah naik menjadi 28.
Selama dua minggu ke depan, kunjungan ke pasien rumah sakit di tiga kota hanya akan diizinkan jika kehadiran anggota keluarga dianggap perlu.
Pengecualian termasuk situasi di mana pasien masih di bawah umur; membutuhkan tanda tangan kerabat pada formulir persetujuan untuk operasi atau prosedur lain; atau di ruang gawat darurat, unit perawatan intensif, atau di bangsal rumah sakit, kata CECC.
Pengecualian juga akan dibuat dalam kasus di mana kondisi pasien memburuk atau diperlukan intervensi medis.
Satu pengasuh penuh waktu per pasien rumah sakit masih akan diizinkan, kata CECC.
Di fasilitas perawatan jangka panjang, kunjungan hanya akan diizinkan jika residen mengalami masalah psikologis.
Pengunjung yang diizinkan masuk ke fasilitas dan rumah sakit semacam itu di tiga kota harus memakai masker wajah setiap saat, atau berisiko didenda NT $ 3.000 (US $ 106) hingga NT $ 15.000, di bawah Undang-Undang Pengendalian Penyakit Menular.
Dalam periode antara 27 Januari dan 9 Februari, CECC telah memberlakukan larangan serupa untuk mengunjungi pasien rumah sakit di tiga kota, di tengah cluster COVID-19 domestik yang dimulai di Rumah Sakit Umum Taoyuan pada 12 Januari dan berkembang menjadi 21 kasus.