Foto diambil dari Hsincu City Government.
Pemerintah Kota Hsinchu mengatakan Rabu (9 Juni) bahwa mereka telah mendenda agensi tenaga kerja NT$1 juta (US$34.483) karena menyelundupkan 32 pekerja migran, beberapa di antaranya terinfeksi COVID-19, dari asrama di Kabupaten Miaoli ke hotel biasa di Kota Hsinchu pada tanggal 4 dan 5 Juni.
Agensi membawa para pekerja kembali ke Miaoli untuk pengujian COVID-19 setelah infeksi klaster terjadi di beberapa perusahaan teknologi di daerah itu, ujar CNA melaporkan.
Operator hotel Hsinchu menjadi curiga terhadap kelompok itu dan melaporkannya kepada pihak berwenang. Setelah penyelidikan, pemerintah kota menemukan bahwa enam dari 32 orang dinyatakan positif COVID-19 dan mengirim mereka ke pusat karantina untuk perawatan.
Tes skrining cepat kemudian diberikan ke seluruh kelompok, dua dinyatakan positif dan dikirim ke hotel karantina, sementara mereka yang dites negatif ditempatkan di hotel karantina normal untuk isolasi.
Pemerintah Kota Hsinchu memerintahkan hotel untuk melakukan desinfeksi, mengatur sembilan pekerja hotel dan seorang penghuni yang berada di hotel pada waktu yang sama dengan rombongan untuk dites COVID, dan memerintahkan semuanya untuk mengisolasi di dalam tak boleh keluar.
Walikota Hsinchu Lin Chih-chien (林智坚) mengatakan agensi tenaga kerja telah membahayakan semua penduduk kota dengan mengirim pekerja migran yang telah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi ke hotel reguler, yang merupakan pelanggaran Undang-Undang Khusus untuk Pencegahan. Walikota menambahkan bahwa pemerintah kota akan menghukum perusahaan dengan denda NT $ 1 juta.