Menjadi pribadi yang bisa memberikan manfaat dan mau berbagi kepada masyarakat luas pastinya memberikan kepusaan tersendiri bagi saya “Jasmine Indrawan”seorang pekerja migran dari Indonesia yang bekerja sebagai “Care Taker”di Taiwan. Pengalaman mengajari aku untuk tidak pernah malu belajar dengan siapapun, kapanpun, dimanapun dan melalui media apapun. Bagi saya pengalaman adalah guru yang terbaik buat saya, yaitu pengalaman saya sebagai Care Taker yang selalu beriteraksi dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang, ras, agama, pendidikan dan lain sebaginya. Taiwan merupakan tempat dimana bisa mengais pundi pundi dan juga tempat belajar yang sangat bagus buat saya pribadi, karena masyarakatnya yang ramah, lingkungan yang bersih, semuanya serba teratur dan cepat tetapi mengutamakan keselamatan.
Mengapa aku mangatakan bahwa masyarakat Taiwan sangat ramah, hal ini terbukti ketika kita bertemu dalam satu ruangan yaitu ketika kita naik Lift, tanpa rasa canggung dan malu mereka saling bertegur sapa satu sama lain mengucapakan salam”Cao an/selamat pagi”. Dan hal ini yang saya rasakan ketika saya berada pada satu lingkungan yang penduduknya sekitar 2000 orang, keramahan saya rasakan, apalagi jika kita sudah mengenal satu sama lain, hubungan pertemanan tidak memandang siapa kamu dan siapa saya.
Dari sekian BMI yang bekerja di lingkungan dimana saya bekerja, rata rata orang Taiwan mengenali saya dengan baik. Mulai dari pemilik restoran, pemilik apotik, owner-nya 711 dan masih banyak lagi mereka tidak canggung menyapaku dan berdiskusi banyak hal hingga hubungan ini semakin dekat seperti suadara. Mengapa saya mengatakan seperti saudara karena kita saling sharing tentang banyak hal, bahkan soal makanan kita sering bertukar satu sama lain. Dan dari sinilah aku memulai melancarkan aksiku yaitu berdagang kuliner indonesia.
Pertama kali aku mengirimkan makanan khas indonesia, mulai dari sate ayam, sate daging sapi pedas, rendang, soto ayam, bakso, dan tidak ketinggalan kerupuk dan INDOMIE. Alhamdulillah respon sahabat sahabat Taiwanku sangat baik sekali, terutama ketika saya menyajikan indomie goreng yang saya oleh sedemikian rupa hingga rasa semakin menendang (maklum ini adalah kali pertama aku promosi makanan Indonesia ke orang Taiwan, makanya tampilan dan rasa harus menggoda dan bikin mereka ketagihan he heee.. ya iyalah… apalagi gratis pasti mereke akan bilang “yummy and enak sekali”).
Indomie goreng original dengan daging ayam, sayuran,telor dan udang, tambahan bumbu kecap manis Indofood, cabe rawit dan taburan bawang goreng, menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka untuk mencintai masakanku ini. Alhasil……..tanggapan mereka luar biasa,bahkan mereka tidak sungkan langsung pesan beberapa porsi besoknya untuk makan siang dia dan teman temannya.
Wowwwwwwwwwwww.. Strategi marketing saya cukup bagus juga…. Maklum saya juga pernah kuliah juga lhooo di UTT Fakultas Ekonomi Manajemen, jadi ilmu yang aku dapat selama 4 tahun menempuh pendidikan ada manfaatnya (sombong yach aku). Waktu bergulir aku punya banyak kesempatan untuk berkreasi dari produk indomie tersebut. Berbagai olahan Indomie aku tawarkan, yaitu martabak Indomie soto dan Kare, Indomie Goreng Rendang dengan garnis rendang daging khas padang (heee meski made in Taiwan) tetapi rendang adalah product original Indonesia…(hak paten), Indomie Goreng Original dengan campuran yang aduhai pedasnya, dan nasi goreng mix Indomie Goreng( aku namai nasi mawut ) dengan garnis ayam goreng bumbu khas Indonesia sayur brokoli dan lain sebagianya, yang penting tampilan aku buat semenarik mungkin.
Semakin hari pesanan aku semakin bertambah dan rata rata menu yang mereka minta adalah INDOMIE terutama Mie Goreng dan nasi goreng mawutnya, menjadi menu favorit mereka. INDOMIE MEMANG LUAR BIASA………BERSAMA INDOMIE AKU BISA MENDAPATKAN TAMBAHAN PENDAPATAN TANPA HARUS KELUAR RUMAH. TERIMA KASIH INDOMIE. Ada cerita yang lucu dan aku sangat mengapresiasi dengan teman Taiwanku ini. Setiap hari dia selalu pesan nasi goreng mawut (nasi goreng dengan campuran Indomie Goreng) dengan cabainya yang lumayan pedas, dia selalu bilang pedas tetapi enak sekali…. Sambil menerima NT aku hanya bilang ”Terima kasih dan bantuin promosi kepada teman temanmu ya”.
Aku tidak menerima pesanan dalam jumlah banyak,maksimal sehari hanya 10 kotak dengan harga yang bervariasi tergantung menu masakan yang mereka pesan, karena tugas utama aku disini adalah menjaga lansia usia 94 tahun. Kebaikan majikan memberikan aku kebebasan berkreasi di rumahnya sudah menjadi hadiah dari Tuhan yang luar biasa yang harus aku syukuri meski aku tidak bisa menikmati liburan seperti teman-teman BMI yang rasakan. Bahkan ketika aku mengutarakan niatku untuk ikut lomba kreasi bersama Indomie beberapa waktu lalu, respon kakek dan anak-anaknya sangat luar biasa. Karena majikan aku sangat mendukung dalam segala hal kebaikan terutama jika aku mendapatkan prestasi… Wowwww kebanggaan juga ada pada diri mereka karena pembantunya tidak hanya bisa bekerja di rumahnya tetapi bisa mendapatkan sesuatu hal yang bermanfaat buat aku pribadi pastinya.
Dan ini adalah kali kedua kau mengikuti lomba yang di selenggarakan oleh Indomie bersama Indosuara (Writing Competition bersama Indomie). Bismillah aku mengikutinya dan kalah menang adalah hal yang biasa, tetapi aku ya berharap bahwa pengalaman ku ini menjadi pilihan favorit bagi, juri dan pembaca pastinya.. (Berharap sekali aku bisa bawa pulang HP.makkkk doakan anakmu ya makkkk sambil mohon mohon begitu).Anyway……..bersama INDOMIE aku bisa mendapatkan banyak ilmu,yaitu ilmu bagaimana sebuah product instan yang katanya orang orang tidak baik buat kesehatan, aku olah sedemikian sehingga nutrisi yang ada di dalamnya bisa memberikan manfaat bagi pecinta indomie diseluruh dunia dan image Indomie instan menjadi lebih baik pastinya.
INDOMIE SELERAKU, INDOMIE SELERA NUSANTARA, INDOMIE SELERA DUNIA
BERBEDA-BEDA TETAP SATU SELERA