Di tengah terpaan Topan yang begitu mengerikan, menghantam setiap benda yang di temuinya tanpa pandang bulu. Dan bila benda ini telah mengamuk maka hancurlah benda yang tidak tahan akan hantamannya yang begitu dahsyat. Terdengar jeritan-jeritan angin ribut di luar sana yang telah menggoyangkan di setiap sudut jendela sehingga terdengar alunan musik Rock and Roll yang dapat menggetarkan hati orang yang berada di dekatnya.
Aku tersisip menepis di sebuah ruangan yang lumayan besar dan hangat bersama seorang nenek yang sudah tua renta yang dari tadi mengerutkan muka dan berusaha menutup kedua telinganya agar tidak mendengar jeritan – jeritan angin yang menggetarkan sanubari.
“Kruyuk, kruyuk, kruyuk”, terdengar suara aneh yang terselip di dalam suasana yang penuh irama ini, setelah aku amati ternyata suara itu berasal dari perut nenek.
“Nenek lapar “, tanyaku kepadanya yang memberikan senyum tipis atas tawaran yang kuberiakan, itu menandakan nenek butuh asupan makanan.
Di suasana yang dingin di karenakan hujan yang telah mengundang kesunyian dalam diri sehingga membutuhkan asupan kehangatan untuk menyeimbangkan suasana hati. Segeralah kuambil dua bungkus Indomie rebus rasa Ayam Bawang, setelah ku masak tercium aroma kuah hangat yang menggoyangkan lidah, ku sajikan dua mangkok mie yang penuh dengan kuah, ku nikmati bersama nenek di tengah alunan musik alami di luar sana.
Terdengar seruputan kuah yang terasa begitu lezat dari mulut nenek yang tak hentinya bersura sruput, sruput, sruput seakan bersemangat sekali dalam menikmati semangkok kuah yang ku buat tadi. Satu bungkus Indomie rebus rasa Ayam Bawang kali ini dapat mencairkan suasana yang mencekam dan mengerikan dapat mencair menjadi sebuah kehangatan yang terasa begitu damai. Terlihat senyum nenek yang tadinya tipis menjadi lebar terlihat giginya yang indah dan bersih karena nenek rajin menggosok gigi.
Terima kasih Indomie telah memberikan senyum bahagia untuk kami