Foto diambil dari CNA.
Wisatawan yang mengunjungi daerah yang terkena penyakit Lyme harus mengambil tindakan pencegahan terhadap gigitan kutu. Hal tersebut disampaikan oleh Lembaga Pengawasan Penyakit di Taiwan. Tahun ini, Taiwan mendapati penyakit hewan, kutu yang menular ke manusia.
Seorang pria Swedia 53 tahun, dilaporkan mempunyai gejala kelelahan dan nyeri lutut pada awal Agustus. Kemudian ia mencari pertolongan medis pada tanggal 17 Agustus lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien tersebut telah tertular penyakit Lyme, setelah ia melakukan perjalanan dari Swedia pada bulan Juli dan Agustus. Beruntung saat ini kondisinya telah pulih.
Data lembaga kesehatan menunjukkan bahwa berikut ini adalah negara-negara dengan kasus penyakit Lyme yaitu Slovenia, Lithuania, Estonia, dan Republik Ceko. Di Swedia, penyakit Lyme sendiri sering dilaporkan terjadi di sepanjang pantai Laut Baltik dan Teluk Bothnian.
Lembaga kesehatan telah memperingatkan bahwa orang-orang yang berencana untuk mengunjungi daerah yang terkena harus menerapkan langkah-langkah pencegahan, termasuk mengenakan pakaian pelindung seperti kemeja lengan panjang, menyelipkan celana dalam kaus kaki, memakai obat nyamuk, dan berganti pakaian atau mandi segera setelah berjalan di daerah dengan rumput tinggi untuk mengurangi risiko infeksi.
Sejauh ini sejak tahun 2007, total ada sekitar 11 kasus penyakit Lyme ada di Taiwan dan semuanya dibawa dari luar negeri. Tidak ada kematian yang pernah dilaporkan. Penyakit Lyme sendiri dapat ditularkan melalui gigitan kutu yang terinfeksi ke tubuh manusia. Akan tetapi tidak menular dari satu orang ke orang yang lain.
Masa inkubasi penyakit Lyme bervariasi dari 3 sampai 32 hari. Tanda-tanda awal setelah gigitan oleh kutu yang terinfeksi adalah gejalanya flu seperti sakit kepala, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, dan leher kaku.
Lembaga kesehatan juga memperingatkan bahwa jika penyakit ini tak diobati maka akan terjadi komplikasi jantung dan sistem saraf.