Foto diambil dari CNA.
Seorang wanita dijemput paksa polisi pada hari Minggu kemarin (7/8) di Miaoli setelah ia sekuternya diberhentikan oleh petugas patroli lalu lintas saat dia memainkan permainan game Pokemon Go. ID pemeriksaan juga terungkap bahwa wanita tersebut telah mempunyai kasus di pengadilan yang belum terselesaikan.
Wanita 19 tahun tersebut yang bermarga Liu ini telah dihukum karena pelanggaran dan sedang dalam masa percobaan tetapi telah gagal untuk mematuhi perintah pengadilan dalam kasusnya, sehingga ia menjadi “wanted” buronan kepolisian.
Ceritanya ia bisa ditangkap polisi saat ia mengendarai skuter pada Minggu kemarin pukul 15.00 berburu monster virtual dalam game Pokeman Go yang berasal dari serial kartun Jepang tersebut.
Selain itu, Liu dihentikan oleh polisi lalu lintas, dan didenda NT $ 1.000 karena menggunakan ponsel saat mengendarai skuter dan kemudian diserahkan kepada kejaksaan Hsinchu yang telah menempatkan dia di daftar orang yang dicari, kata polisi.
Pokemon Go dimainkan dengan menggunakan fungsi GPS pada perangkat mobile untuk mencari, menangkap, bertempur, dan bahkan melatih monster virtual tersebut dan mengadunya dengan milik orang lain.
Sejak peluncurannya di Taiwan Sabtu kemarin (6/7), berbagai otoritas pemerintah telah mengeluarkan peringatan tentang peraturan keselamatan dan lalu lintas di jalan dan telah menerapkan beberapa aturan denda bagi pemain Pokemon Go yang mempunyai resiko akan mengabaikan aturan tersebut bila bermain game.
Dalam posting Facebooknya, Walikota Taipei Ko Wen-je (柯文哲) menghimbau pemain untuk memperhatikan keselamatan jalan. Walikota juga mengingatkan warganya agar mempunyai waktu luang dengan keluarga dan teman-teman mereka, bukannya bermain game.
Sementara itu, National Palace Museum di Taipei telah melarang permainan di tempat tersebut karena kekhawatiran atas keselamatan pengunjung dan koleksinya.
Permainan tersebut juga telah dilarang di beberapa operator angkutan umum, termasuk di Kereta Api (TRA) bahwa Pokemon Go dilarang dimainkan di perlintasan kereta api, sepanjang rel atau di luar gerbang tiket.
TRA mengatakan bahwa pihaknya akan meminta pengembang game tersebut untuk tidak menempatkan setiap koleksi virtual di stasiun yang dikenal sebagai PokeStops untuk tidak memasukkan permainan tersebut di beberapa stasiun kereta api atau di sepanjang rel-nya.
Taiwan High Speed Rail Corp juga mengeluarkan peringatan serupa, sementara MRT memperingatkan bahwa Mass Rapid Transit Act akan mengenakan denda NT $ 1,500- $ 7,500 terhadap penumpang yang menimbulkan risiko keselamatan untuk diri sendiri atau orang lain.
Permainan Pokeman juga tidak diperbolehkan di dimainkan di bandara Taiwan setelah melewati pemeriksaan keamanan atau tempat parkir pesawat. Taiwan adalah wilayah Asia ketiga di mana permainan tersebut telah diluncurkan, menyusul Jepang dan Hong Kong, sejak dirilis pada 6 Juli di Amerika Serikat.