Foto diambil dari Apple Daily.
Seperti berita yang diunggah Indosuara diambil dari Liberty Times kemarin (29/6), imigrasi Hong Kong menangkap anggota komplotan jaringan pencucian uang. Setiap hari mereka kerjanya hanya mengantarkan uang-uang cash dari hasil pengiriman remitansi TKI Taiwan ke Indonesia melalui Hong Kong pada pagi hari. Sore harinya kembali ke Taiwan. Setiap harinya jaringan ini bisa membawa sebanyak NT$ 5 juta. Di Hong Kong sendiri sudah terdapat jaringan komplotan pengiriman uang ilegal dengan mafia berinisial “14K” kepala geng yang melakukan bisnis pencucian uang yang melibatkan para anggotanya termasuk pengiriman uang ilegal dari Taiwan. Baca berita kemarin di sini http://indosuara.com/is-news/berita-taiwan/imigrasi-hong-kong-tangkap-mafia-jaringan-bisnis-pengiriman-uang-yang-selundupkan-uang-tki-remitansi-ilegal-dari-17-toko-indonesia-di-taiwan/
Seperti yang dilansir dari Apple Daily, pihak kepolisian telah menangkap pemilik toko Indonesia yaitu salah seorang pria berusia 36 tahun, asal Indonesia dan Mr XX berusia 34 tahun, asal Indonesia serta 17 toko Indonesia yang terlibat yang ada di Taiwan. Jaringan pencucian uang ini mempekerjakan 10 orang berkebangsaan Taiwan namun mereka adalah pria dan wanita kebangsaan Taiwan yang naturalisasi alias dulunya sebagai Warga negara Indonesia yang berpindah menjadi warga negara Taiwan.
Indosuara menghubungi salah seorang pemilik toko Indonesia di Xindian yang termasuk 17 toko Indonesia yang diperiksa dan dipanggil kepolisian, akan tetapi tidak ada jawaban. Pihak lain menyebutkan bahwa kejadian 17 toko Indonesia yang diperiksa tersebut adalah korban, karena mereka tidak tahu bahwa kumpulan uang transaksinya diserahkan pada mafia Hong Kong.
Indosuara membaca kembali respon para pembaca pada pemberitaan kemarin yang mengatakan bahwa tidak ada sangkut pautnya antara pengiriman uang legal dan illegal, yang penting adalah uang TKI bisa terkirim ke Indonesia dengan tepat waktu.
Mengapa Anda harus kirim uang di tempat yang resmi?
Mari kita sama-sama belajar mengenali apa itu pengiriman uang illegal dan apa itu pengiriman uang legal (resmi)? Mengapa Anda harus mengirimkan uang di tempat pengiriman uang yang resmi atau legal? Begini penjelasannya.
Kami menghubungi seorang pakar bisnis keuangan yang telah malang melintang di dunia perbisnisan Taiwan dan erat dengan kebijakan pemerintah Taiwan. Sebut saja, Johan. Ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh 17 toko Indonesia tersebut adalah cara pengiriman uang yang illegal. Mengapa? Karena mereka tidak melaporkannya kepada pemerintah Taiwan, dalam hal ini adalah bank central Taiwan.
Memang, pada pelaksanaannya, semua toko Indonesia yang melakukan bisnis pengiriman uang mengaku bahwa mereka resmi atau legal. Dan juga menyediakan receipt atau tanda bukti yang bisa dipertanggung jawabkan seperti ada logo perusahaan atau nama toko, nomor telepon dan jumlah transaksi. Mereka juga banyak yang meminta ARC pada pelanggannya yang melakukan transaksi. Namun sayangnya, data ARC tersebut tak dilaporkan pada bank central.
Selain itu, uang yang terkumpul dari hasil transaksi juga tidak dilaporkan pada bank central. Jadi, kalau ada kejadian seperti ini baru ketahuan, mana toko-toko yang mengirimkan secara resmi atau diketahui bank central, mana yang lewat mafia.
“Bagi yang mengatakan tidak peduli dan tidak mau apakah cara tersebut legal atau illegal, karena yang terpenting bagi Anda adalah uang remitansi TKI sampai pada tujuan tepat waktu, berarti secara tidak langsung Anda mendukung praktik pencucian uang. Banyak sejumlah pebisnis remitansi di Taiwan ini melakukan cara yang tidak lazim atau cara yang tidak seharusnya seperti menyalurkannya pada mafia. Nah, mafia tersebutlah yang melakukan praktik pencucian uang. Memang, uang-uang dari TKI itu bukanlah pencucian uang, tetapi itu murni uang penghasilan TKI. Namun Anda tidak tahu jika uang Anda diputar oleh mafia tersebut, dikumpulkan dijadikan satu dengan uang-uang lain yang didapat dari hasil pencucian uang. Dengan adanya pengiriman uang illegal dan mengumpulkan transaksi tersebut kepada mafia, berarti membantu tindak kriminal pencucian uang.” Ujarnya panjang lebar saat diwawancarai Indosuara melalui sambungan telepon pagi tadi (30/6).
Johan juga memberikan ciri-ciri perusahaan yang resmi atau legal dalam pengiriman uang adalah perusahaan yang melaporkan usahanya dan meminta izin usaha pengiriman uang tersebut pada bank central Taiwan. Legal atau resmi maksudnya bisnis tersebut melewati jalur yang diperbolehkan dalam pengawasan pemerintah dan diaudit setiap tahun dan mempunyai akreditasi perusahaan nilai A atau B. Uang pun harus keluar melalui bank tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah setempat. Perusahaan tersebut akan meminta ARC para pengirim uang untuk dilaporkan pada bank central. Perusahaan ini mendaftarkan diri pada bank central dan diberi izin usaha yaitu “bisnis pengiriman remitansi gaji TKI”.
Berikut saran-saran dari Indosuara untuk Anda yang ingin mengirimkan uang di tempat yang aman dan resmi.
- Pilihlah tempat usaha yang mempunyai brand nama besar. Jadi jika uang Anda tak terkirim, mereka bisa mempertanggung jawabkannya karena nama perusahaan mereka terdaftar pada badan usaha pemerintah Taiwan.
- Cermatilah nota tanda bukti yang diberikan perusahaan tersebut. Harus ada nama perusahaan, jumlah transaksi, tanggal dan NO TELEPON kantor tersebut agar jika ada masalah bisa dihubungi.
- Anda patut curiga jika toko atau usaha tersebut tidak perlu meminta ARC dan menawarkan pengiriman kilat.
Memang tidak mudah untuk mengenali secara detil, apakah usaha tersebut terdaftar di bank central Taiwan atau tidak. Cara lain lagi untuk mengenali adalah jika pengiriman uang tersebut menawarkan kilat seperti 1 jam sampai, berarti itu illegal. Karena pengiriman lewat bank resmi yang ditentukan oleh pemerintah tidak bisa secepat itu, harus ada prosedur yang dilalui. Banyak orang akan beragumen bahwa dirinya tak peduli apakah itu legal atau illegal, yang terpenting adalah uangnya cepat sampai tujuan. Namun sebagai warga asing di Taiwan, kita sepatutnya menghormati kebijakan pemerintah setempat. Dimana ada pemerintah, di situ ada aturan yang harus diikuti.