Foto diambil dari CNA.
Seperti berita yang diunggah oleh Indosuara dari Apple Daily siang tadi mengenai kecelakaan bus pariwisata di jalan Tol Km 2 arah ke bandara Taoyuan yang menewaskan 26 orang ini, (baca berita sebelumnya di sini http://indosuara.com/is-news/berita-taiwan/taoyuan-bus-kebakaran-rombongan-turis-cina-daratan-kecelakaan-di-tol-26-tewas-berikut-foto-fotonya/ ) banyak yang mempertanyakan mengenai sistim standar kelayakan keselamatannya.
Seperti yang diberitakan CNA, sopir dari bus jenis yang sama mengomentari kecelakaan tersebut, mengapa pintu darurat tidak bisa dibuka? Apakah sopir tidak mengumumkan standar keselamatan saat pertama kali berada di bus seperti yang biasa dilakukan pada umumnya.
Peraturan di Taiwan mengenai standar keselamatan sudah jelas, sopir bus harus menyiarkan video keselamatan setelah penumpang menaiki bus untuk menjelaskan bagaimana cara membuka pintu keluar darurat.
Ia berspekulasi bahwa kemungkinan pintu keluar darurat terjebak api sehingga penumpang tidak bisa lewat pintu darurat baik depan maupun belakang, juga kemungkinan terjebak api setelah bus menabrak pagar pembatas jalan tol.
Tur grup yang berasal dari Provinsi Liaoning di Cina terdiri dari 23 turis, termasuk tiga anak-anak, dan para pemandu wisata. Mereka tiba di Taiwan pada 12 Juli untuk wisata selama delapan hari dan saat kecelakaan tengah menuju ke bandara pada hari terakhir di Taiwan.
Kamera CCTV menunjukkan bahwa pada jarak 4,2 kilometer jalan tol dari arah jalur barat menuju Bandara Internasional Taoyuan, kendaraan mulai mengeluarkan asap, kemudian menabrak sebuah jalur pagar pembatas dan terpental ke luar pada tanda 2,9-km, di mana akhirnya berhenti setelah 1 menit terpental.
Seorang polisi jalan tol di tempat kejadian berusaha untuk memecahkan jendela belakang bus dengan alat pemadam kebakaran, dibantu oleh seorang sopir truk yang berhenti untuk membantu, tetapi mereka gagal menembus jendela karena penyebaran api sangat cepat.
Direktorat Jenderal Bina Marga telah mengatakan kepada perusahaan bus untuk menghentikan penggunaan bus dari jenis yang sama hingga investigasi dilakukan dan menemukan hasil atau penyebab kecelakaan tersebut.
Bagasi para wisatawan pun dikumpulkan oleh polisi, dan Dinas Pariwisata telah mengatur untuk menghubungi keluarga korban agar bisa datang ke Taiwan menjemput jenazah. Kemungkinan mereka bisa datang secepatnya pada hari Rabu (20/7).