Foto ilustrasi gempa diambil dari Merdeka.
Bantuan medis dan pasokan bantuan yang didirikan oleh pemerintah Taiwan dan kelompok-kelompok amal telah tersedia di Palu, Sulawesi tengah yang dilanda bencana gempa bumi dan tsunami pada 28 September lalu.
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Abdurrahman Mohammad Fachir, memberikan penjelasan bahwa Taiwan adalah salah satu dari 25 negara dan empat organisasi internasional yang memberikan bantuan kepada para korban bencana alam.
Seperti yang dilaporkan CNA, Kantor Bantuan Religi Tzu Chi Yayasan Buddha yang berbasis di Taiwan telah mendirikan tempat perlindungan bagi para korban di Vihara Karuna Dipa, sebuah kuil lokal yang menyediakan barang-barang yang sangat dibutuhkan seperti air, makanan, perawatan medis dan persediaan darurat lainnya.
Subektti, seorang anggota eksekutif yayasan mengatakan kepada CNA bahwa setelah bencana melanda, Tzu Chi mulai mengoordinasikan pengiriman pasokan bantuan segera dari semua cabangnya di Indonesia ke Palu.
Subektti mengatakan yayasan Tzu Chi juga telah mengumpulkan tim dokter dan perawat, terutama dari Jakarta, dan menempatkan mereka di Vihara Karuna Dipa, dan juga meluncurkan program penjangkauan untuk merawat korban yang terluka.
Selain itu, yayasan mengirimkan pengiriman pasokan dari Taiwan, yang terdiri dari 10.000 selimut, 8,4 ton beras instan, dan persediaan lainnya, yang tiba di Palu pada 4 Oktober.
Pemerintah Taiwan mengumumkan minggu lalu akan menyumbang US $ 1 juta untuk mendukung upaya bantuan Indonesia. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan juga telah membuka dua rekening bank khusus untuk mengumpulkan sumbangan dari masyarakat untuk membantu korban gempa.
Kampanye lain yang diluncurkan oleh Indonesia Taiwan Chamber of Commerce dan Three Wheels Foundation telah mengumpulkan 2 miliar (US $ 160.000) rupiah setiap minggunya.