Sebut saja Ami (nama samaran). Seorang TKW asal Jawa Timur yang bekerja di Taiwan selama 9 tahun ini akhirnya gigit jari setelah seorang temannya yang ia kenal di dunia maya facebook, menipunya. Uang yang sudah terlanjur ia transfer puluhan juta rupiah raib tanpa ada kejelasan.
Awal perkenalan Ami dengan tersangka yang mempunyai nama akun facebook Reeyo seyer ini pada bulan Mei 2015 lalu. Ami tertarik untuk berteman dengan tersangka dikarenakan tersangka mengiming-imingi bisnis bersama di Indonesia. Ami pun berminat karena ia berpikir untuk membuka usaha saat pulang ke Indonesia nanti.
Ami pun percaya saja tatkala tersangka memperkenalkan dirinya sebagai seorang manager di PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) di Jakarta. Tersangka awalnya curhat pada korban jika ia sebenarnya ingin bekerja di Taiwan karena bekerja di Indonesia tak bisa menabung. Tersangka juga mengatakan bahwa ia sebenarnya telah mendapatkan job di pabrik. Dikarenakan sudah saling percaya dan berteman lebih dari 1 tahun, akhirnya hati Ami luluh ketika tersangka meminta sejumlah uang untuk membantunya mengurusi segala dokumen keberangkatannya. Ami pun transfer sebesar Rp 8 juta untuk biaya medical dan dokumen keberangkatannya beberapa minggu yang lalu.
Sebelumnya, Ami juga mengirimkan sejumlah uang ke rekening tersangka sejumlah Rp 21,600,000 dengan alasan untuk bisnis bersama, bidang batu bara. Total jumlah uang keseluruhan yang ditransfer untuk pelaku sekitar Rp 29,600,000 atau sekitar NT$ 71,000.
Tersangka pun juga sempat mengaku pada korban bahwa dirinya pernah bekerja di Jepang yang seharusnya 5 tahun dari tahun 2012 – 2017. Namun dikarenakan ia kabur, akhirnya dideportasi. Tersangka yang mengaku sebagai Manager KAI stasiun Pondok Kelapa dan stasiun Tanggerang ini tak bisa dihubungi oleh korban semenjak tanggal 7 Agustus lalu. Nomor HP-nya di Indonesia, 08997694 734 pun tidak bisa dihubungi.
Indosuara berusaha mengkonfirmasi dari pihak tersangka untuk meminta penjelasan. Namun nomor HP tersangka tidak aktif. Kami juga memberi pesan ke facebook tersangka, namun juga tidak dibalas. Sedangkan korban sendiri kerap kali chat di inbox FB tersangka pun tak dijawab. Korban mengatakan bahwa tersangka adalah penipu, ketika teman-teman TKW lainnya di Taiwan, Hong Kong dan Singapura juga mempunyai pengalaman yang sama, ditipu oleh tersangka. Kini korban pun hanya bisa pasrah mengkhilaskan uangnya. Ia berbagi untuk menceritakan pengalaman pahitnya bersama Indosuara agar tidak ada rekan-rekan TKI lainnya yang tertipu.