Foto-foto diambil dari Apple Daily.
Beberapa jam yang lalu Indosuara memuat berita mengenai TKI kaburan yang mengalami pendarahan di otak atau stroke. Berita tersebut sempat menuai kontroversi dari pihak keluarga dikarenakan diberitakan bahwa pihak keluarga menolak ketika pasien TKI kaburan ini hendak dipulangkan. Hal tersebut dikarenakan pihak keluarga tak punya biaya untuk mengobatinya. Indosuara pun menuai kritik dari seorang pelapor yang mengaku sebagai keluarga sang pasien.
Indosuara melansir berita, yang bersumber dari Apple Daily, dimana pemberitaan tersebut dipublikasi pada hari Selasa 15 November 2016 pukul 17.10. Dalam pemberitaan Apple Daily tersebut dituliskan bahwa seorang TKI kaburan, sebut saja namanya Awan berusia 34 tahun sudah terkena pendarahan di otak atau stroke. TKI yang berada di Matsu Island (pulau luar Taiwan) ini dirawat di rumah sakit Medical University Hospital dengan biaya NT$ 800,000.
Apple Daily juga menuliskan bahwa keluarganya sempat menolak Awan untuk dipulangkan karena biaya perawatan dan pemulangan yang tinggi. Pihak rumah sakit pun sudah menghubungi KDEI mengenai biaya tersebut. Akibat biaya yang tinggi, TKI ilegal ini akan dipulangkan dengan menggunakan pesawat khusus medis dengan biaya dari KDEI yang diambilkan dari sumbangan sosial, serta sumbangan dari PBB.
Awal mulanya sakit saat itu pada tanggal 15 Juli, ia merasakan sakit kepala di malam hari. Ia pun tidak nyaman duduk. Kemudian temannya membawa ke rumah sakit dan ternyata keadaannya sudah mengalami pendarahan di otak. Ia sendiri sebelumnya adalah seorang pekerja di Changhua yang telah bekerja selama 2 tahun, kemudian kabur.
Mengenai kritik keluarga kepada Indosuara, redaksi sudah melakukan tawaran klarifikasi berita untuk perwakilan keluarga. Redaksi juga mengusulkan untuk keluarga bisa menuliskan surat keberatan yang dilayangkan kepada media Apple Daily, dan mengklarifikasi berita tersebut melalui Indosuara, bahwa pihak keluarga tidak pernah menolaknya. Namun hingga saat berita ini dirilis ulang, perwakilan keluarga hanya mengatakan bahwa keluarga justru ingin pasien cepat pulang.
“Keluarga justru ingin pasien cepat pulang, untuk perawatan lanjutan, itu saja yang bisa saya sampaikan.” Ujar perwakilan keluarga yang menghubungi Indosuara lewat inbox.
Ketika Indosuara menawarkan bantuan untuk juga mengklarifikasi berita yang diunggah dari Apple Daily tersebut dan juga menawarkan bantuan penggalangan dana, perwakilan keluarga hanya meminta dukungan doa untuk kesembuhan sang pasien dan kelancaran pemulangan ke tanah air.
“Kakak saya proses pulang setelah 4 bulan berjuang untuk hidup dan sembuh, jadi saya mohon, bantu doa untuk kelancaran kepulangannya ke Indonesia, karena masih banyak yang harus dilakukan setelah dia sampai di rumah. Makasih banyak.” Ujar perwakilan keluarga saat berkomunikasi dengan Indosuara.