Foto diambil dari CNA.
Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) telah mendesak semua orang untuk memakai masker bahkan di dalam ruangan untuk mencegah penyebaran virus corona Wuhan (COVID-19) karena orang-orang tampaknya kurang khawatir tentang penyakit ini.
“Lebih sedikit orang terlihat memakai masker baru-baru ini, terutama karena mereka tidak melihat bahaya sebenarnya dari penyakit ini. Jadi kami telah menyebutkan beberapa tempat yang dianggap berisiko lebih tinggi untuk meminta orang memakai masker,” ujar Menteri Kesehatan Chen Shih-chung (陳 時 中), yang juga mengepalai CECC.
Chen mengajukan banding karena jumlah kasus impor baru terus meningkat. Taiwan mencatat empat kasus impor baru pada 27 Juli, lima kasus impor baru pada 28 Juli, dan tujuh kasus baru, enam impor dan satu belum ditentukan apakah itu lokal atau impor, pada hari Sabtu kemarin.
Chen mengatakan Taiwan akan sangat aman jika lebih dari 80 persen orang mematuhi aturan dan mengenakan masker, mematuhi jarak sosial, dan sering mencuci tangan. “Sayangnya, saat ini kurang dari 30 persen orang mengenakan masker,” kata Chen.
Sementara itu, jumlah terbanyak dari beberapa bulan ini, ada tujuh kasus baru coronavirus Wuhan (COVID-19) dikonfirmasi pada Sabtu (1 Agustus), dengan enam orang terdaftar terinfeksi impor, tetapi satu kasus masih belum ditentukan, dan masih dalam penyelidikan karena Taiwan selama ini mengumumkan 110 hari berturut-turut tanpa transmisi lokal.
Kasus-kasus baru, yang paling banyak diimpor dari Guatemala dan Filipina, membawa jumlah total infeksi di Taiwan menjadi 474, ujar Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC).
Namun, seorang pria Belgia yang dipastikan memiliki virus corona sudah menghabiskan dua bulan di Taiwan, membuatnya tidak jelas di mana ia telah terinfeksi, dan apakah ia dihitung sebagai kasus impor atau sebagai transmisi domestik. Dalam kasus terakhir, ia akan menjadi infeksi lokal pertama sejak 12 April.
Seorang engineer Belgia, yang bekerja di Taiwan Tengah pada proyek tenaga angin menunjukkan gejala-gejala coronavirus, ketika ia diuji sebelum pulang ke negaranya. Dia ternyata adalah Kasus No. 469, seorang Belgia yang telah melakukan kontak dengan 89 orang selama bekerja dan dalam perjalanan antara tempat kerjanya dan kantor pusat di daerah Taipei.
Sebanyak 82 orang yang kontak dengannya telah melakukan isolasi di rumah. Kasus-kasus baru pada hari Sabtu lalu tidak hanya seorang warga negara Belgia, tetapi juga warga negara asing lainnya, termasuk satu dari Guatemala, ditambah seorang pekerja dan seorang pelaut dari Filipina, yang dikarantina di atas kapalnya.