Foto diambil dari associated press.
Kementerian Luar Negeri atau Ministry of Foreign Affairs (MOFA) memberikan peringatan kewaspadaan perjalanan ke Bali menjadi sinyal oranye pada Rabu malam, dan memperingatkan warganya agar tidak melakukan perjalanan ke tempat tersebut sebagai tujuan liburan.
Hal tersebut dikarenakan gunung berapi Agung, telah bergemuruh, menunjukkan kemungkinan terjadinya letusan yang akan segera terjadi, dan 75.000 penduduk di wilayah tersebut telah dievakuasi.
Taiwan memiliki sistem peringatan perjalanan yang ditunjukkan oleh berbagai warna, dengan warna merah sebagai tingkat peringatan tertinggi, diikuti oleh oranye, kuning dan abu-abu. Warna oranye berarti bahwa pengunjung harus menggunakan tingkat kewaspadaan yang tinggi dan sebaiknya menghindari semua hal kecuali perjalanan penting ke tempat tujuan.
Gunung Agung terletak di sisi timur pulau Indonesia, sementara sebagian besar wisatawan tinggal di selatan, di resor pantai seperti Kuta dan Sanur, yang juga dekat dengan bandara utama dan ibu kota, Denpasar.
MOFA juga mengingatkan para wisatawan bahwa jika terjadi letusan, bandara mungkin akan ditutup karena debu, sehingga pengunjung akan terdampar di pulau itu untuk waktu yang tidak pasti.
Selama beberapa hari terakhir, Gunung Agung mengalami ratusan gempa internal, yang menurut para ahli, berarti bahwa lahar bergerak mendekati permukaan, menunjukkan letusan yang akan segera terjadi sewaktu-waktu dan sulit diprediksi.