Foto diambil dari CNA.
Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Dewan Pembangunan Nasional, populasi Taiwan akan mencapai puncaknya antara tahun 2021 dan 2025 jika negara tersebut memiliki penduduk sejumlah 23.660.000 hingga 23.810.000 jiwa. Taiwan akan menjadi negara dengan penduduk non produktif pada tahun 2026 jika angka penduduknya jatuh menjadi 17.07 hingga 19.49 juta pada tahun 2061.
Seperti yang ditulis CNA, penduduk usia kerja dari usia antara 15-64 tahun telah mencapai puncaknya pada tahun 2015 lalu dan telah mulai menurun pada tahun ini. Hal tersebut berarti Taiwan sedang menuju menjadi masyarakat yang lebih banyak memiliki penduduk non produktif karena 20 persen dari populasi tersebut berusia 65 tahun lebih. Hal tersebut tidak baik bagi perhitungan masa depan.
Pemerintah Taiwan sendiri memperkirakan bahwa pada tahun 2016-2061, jumlah penduduk usia kerja akan menurun sebanyak 45,3 persen, atau sekitar 7,83 juta, dan usia kerja produktif seperti usia 45 tahun atau lebih diprediksikan sebanyak 47,5 persen pada tahun 2061.
Selama periode yang sama, populasi 0-14 tahun akan jatuh sebanyak 44,1 persen, atau 1,39 juta, karena angka anak-anak dan wanita di Taiwan lebih rendah. Penduduk usia senior atau manula yang berusia 65 tahun atau lebih tua jumlahnya lebih dari populasi anak-anak.
Dari prediksi angka tersebut, diperkirakan beban penduduk usia kerja produktif untuk menyokong kehidupan manula akan menjadi jauh lebih berat. Perbandingannya menjadi 1,3 usia produktif kerja menyokong 5,6 usia manula.