Foto ilustrasi diambil dari CNA.
Program magang kerja liburan di bidang pertanian untuk negara-negara New southbound policy khususnya negara Asia Tenggara, akan dilaksanakan pada awal Juni, ujar Menteri Pertanian Lin Tsung-hsien mengumumkan pada pers beberapa waktu lalu.
Seperti yang dilaporkan CNA dan Liberty Times, Lin membuat pengumuman pada tanggal 24 April untuk membahas Konferensi Pertanian Nasional yang dijadwalkan pada tanggal 7 dan 8 September.
Program tersebut ditujukan untuk warga Vietnam, Indonesia, Filipina, dan Thailand – agar bisa magang bekerja untuk memperlengkapi tenaga kerja pertanian di Taiwan. Uji coba dilakukan selama enam bulan untuk program ini dan sedang dalam tahap perencanaan. Syaratnya, bagi imigran baru yang sudah tinggal di Taiwan akan mendapat prioritas untuk meninjau aplikasi mereka untuk program tersebut.
Menurut proposal, kuota 200 orang akan diberikan untuk masing-masing dari empat negara. Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Tenaga Kerja pun sedang menilai kebijakan tersebut. Keempat negara telah menyatakan minatnya terhadap program tersebut.
Council of Agriculture (COA) atau Dewan Pertanian juga berdiskusi dengan Ministry of Labor (MOL) mengenai apakah layak untuk mempekerjakan ABK sektor perikanan untuk membantu di sektor pertanian selama moratorium penangkapan ikan sedang diberlakukan. Langkah ini akan dilakukan pada bulan depan karena dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja pertanian.
Mengenai upah untuk para pekerja yang terdaftar dalam program liburan kerja, COA memberikan gambaran penghasilan bagi pekerja magang tersebut. Untuk pekerja yang bekerja di pemilihan bawang putih, upah harian berkisar dari NT $ 1.200 (US $ 40) hingga NT $ 1.500 (US $ 50), sementara mereka yang menanam bibit padi akan dibayar dengan jumlah yang lebih tinggi antara NT $ 1,800 (US $ 60) dan NT $ 2.000 (US $ 67) untuk delapan jam kerja.