Akibat sakit Lupus,Yuliati (31) Pekerja Migran Indonesia (PMI) Taiwan yang berasal dari dusun Sumberjambe desa Temurejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi,harus mendapatkan perawatan di Taichung Hospital Ministry Of Health and Welfare pada hari Senin 29 Januari 2018. Semakin hari kondisinya semakin kurang membaik hingga kedua kakinya mulai dari pangkal paha hingga ujung kaki di perban karena terinfeksi diabetes. Beberapa kali harus di rawat di ruang ICU karena kondisinya kritis dan koma, hingga kemudian tenggorokannya di lubangi untuk bantuan pernafasan yang tersumbat.
Atas permintaan keluarga di Banyuwangi dengan di dampingi KAMI (Keluarga Migran Indonesia) Kabupaten Banyuwangi, membuat pengaduan ke P4TKI Banyuwangi untuk dipulangkan dan dirawat di Banyuwangi agar bisa berkumpul bersama keluarga besarnya sekaligus menambah semangat kesembuhannya.
Proses Pemulangan berjalan lancar setelah direspon dan difasilitasi oleh pihak KDEI dan Perwakilan BNP2TKI Taiwan, hingga pada hari Sabtu 17 Februari 2018 akhirnya di terbangkan dari bandara Taoyuan International dengan maskapai China Airlines dengan nomor penerbangan CI751 pada pukul 14:10 dengan diantar dan didampingi agensi setelah mendapat rekomendasi dari pihak rumah sakit yang merawatnya dan tiba di bandara International Juanda Sidoarjo pada pukul 21:30 Wib dan langsung disambut oleh Ambulans dari LP3TKI Surabaya dengan di dampingi 1 Dokter dan 2 Perawat dari Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya.
Adapun keluarga yang mendampingi yaitu Juminah kakak dari Yuliati menuju Banyuwangi, hingga tiba di RSUD Genteng pada Minggu dini hari 18 Februari 2018 pukul 04:00 Wib dan langsung masuk Unit Gawat Darurat (UGD) untuk pengecekan kondisi kesehatannya setelah dalam perjalanan jauh. Kemudian dilakukan serah terima ke pihak keluarga yang diterima langsung oleh Bibit, Suami dari Yuliati dengan disaksikan Panji Tri Nugroho Koordinator P4TKI, Rizky Disnaker Kabupaten Banyuwangi dan Krishna Adi Ketua KAMI (Keluarga Migran Indonesia) Kabupaten Banyuwangi.
Dokter yang merawat, dr. Paramitha dari RSI Jemursari yang mendampingi dari Bandara International Juanda hingga RSUD Genteng Banyuwangi kepada Indosuara mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan atas kondisi pasien.
“Setelah turun dari pesawat, kami cek kondisi pasien, apakah siap untuk dibawa dalam perjalanan jauh ke Banyuwangi. Karena tidak ada masalah, maka kami izinkan untuk di bawa,” ujarnya.
Selama perjalanan aman tiada kendala dan saat dikonfirmasi tentang Penyakit Yuliati, dr. Paramitha menjelaskan bahwa penyakitnya akibat gangguan imunitas.
”Ini berawal dari imun di dalam tubuhnya, menyerang organ dalamnya. Ini jarang sekali terjadi, ibarat tubuh itu negara maka imun itu seperti tentara, jadi negara di serbu oleh tentaranya, ini bisa terjadi pada siapapun dengan umur berapapun dengan perbandingan 40:1,” terangnya.
Juminah dan Bibit mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantunya baik di Taiwan hingga Indonesia dan mohon kesembuhan untuk Yuliati. Begitu juga Panji Tri Nugroho P4TKI, mengapresiasi kerja sama semua pihak.
”Semoga setelah berkumpul bersama keluarga,Yuliati dalam lanjutan perawatannya bisa segera sembuh,” ucapnya. (Krishna Adi)