Foto diambil dari CNA.
Seperti yang dilansir dari CNA, kepolisian Taiwan pada hari Rabu (29/6) telah melakukan jumpa pers dan menyatakan bahwa telah menangkap seorang pria yang diduga menghubungi polisi mengatakan bahwa sebuah bom telah ditempatkan di pesawat yang sedang Presiden Tsai Ing-wen gunakan ke Amerika Latin pada 24 Juni lalu.
Kepolisian Taipei mengatakan bahwa mereka menerima panggilan hotline dari nomor 110 di kantor polisi pada tanggal 24 Juni lalu pukul 08:25 sebelum penerbangan yang membawa Tsai dan rombongannya berangkat ke luar negeri.
Penelepon mengatakan bom tersebut telah ditempatkan di pesawat yang telah ditunjuk untuk mengangkut presiden, ujar kepolisian di Xinzhuang, New Taipei.
Setelah diselidiki, seorang pria yang melakukan panggilan tersebut bernama Huang ditangkap pukul 14:00 keesokan harinya.
Polisi tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai identitas pria itu, namun diketahui bahwa pria tersebut menjadi salah satu demonstran yang mengikuti aksi mogok pada 24 Juni lalu, dan ia adalah salah satu anggota serikat pekerja.
Polisi terus menyelidiki motif tersangka yang memberikan isu bom tersebut.
Kemungkinan diprediksikan bahwa ada musuh politik dari kelompok yang berlawanan dengan presiden Tsai sedang menarik perhatian di awal tugas pertamanya ke luar negeri sebagai presiden. Presiden akan dijadwalkan kembali ke Taiwan pada 2 Juli mendatang.