Foto diambil dari Central News Agency.
Departemen Kepolisian Taoyuan di situs webnya menuliskan pemberitaan mengenai seorang ibu tunggal dan dua putranya di Kota Taoyuan melakukan bunuh diri dengan membakar arang di rumah mereka yang tertutup pada Selasa malam. Dua putranya yang diajak bunuh diri, salah satunya berhasil bertahan hidup. Sebelum bunuh diri, putra yang lebih tua mengirim pesan teks kepada teman-teman sekelasnya untuk mengucapkan selamat tinggal selamanya. Akhirnya teman-temannya melaporkan hal itu pada polisi, sehing polisi berhasil mendobrak rumahnya dan putra sulungnya selamat. Saat polisi mendobrak rumahnya, mereka menemukan kedua orang yaitu ibunya dan anak bungsunya sudah tidak bernyawa.
Kepala Kantor Polisi Songwu Yao Jin-bao (姚金寶) mengatakan bahwa kantor polisi menerima panggilan setelah pukul 11 malam pada Selasa malam untuk menginformasikan bahwa teman sekelas dari penelepon melakukan bunuh diri dengan menggunakan arang. Saat penelepon baru saja menerima pesan perpisahan dari teman sekelasnya, ia langsung melaporkannya pada polisi.
Yao mengatakan polisi menanggapi laporan tersebut dengan serius dan mengirim personil ke Jalan Guangfeng, Distrik Pingzhen, tempat pesan teks berasal, untuk diselidiki.
Setelah lokasi yang tepat dari rumah teman sekelas dikonfirmasi oleh penelepon, polisi mendobrak masuk dan menemukan asap arang di dalam rumah. Polisi menggeledah setiap ruangan dan menemukan anak lelaki yang lebih tua, 16 tahun, masih memiliki tanda-tanda vital, tetapi sayangnya ibunya yang berusia 41 tahun bermarga Wang dan putra bungsu yang berusia 13 tahun tidak bernapas dan tanpa detak jantung.
Polisi segera memanggil ambulans untuk mengirim anak yang lebih tua ke rumah sakit untuk perawatan, memberi tahu keluarga ibu dari insiden itu, dan meminta mereka untuk datang ke tempat kejadian untuk membantu polisi menyelesaikan masalah.
Putranya yang lebih tua, yang sembuh setelah menerima perawatan, mengatakan kepada polisi bahwa dia dan saudaranya dibesarkan oleh ibu tunggal mereka. Ibunya memiliki penyakit mental dan tidak dapat bekerja. Maka, putra yang lebih tua mengambil tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya. Dia bekerja siang hari dan kemudian belajar di sekolah malam, tetapi mereka tetap kekurangan uang, katanya.
Adik laki-laki ibu tunggal tersebut memberi tahu polisi bahwa sejak saudara perempuannya menderita penyakit mental, dia mencoba bunuh diri berkali-kali.