Foto diambil dari CDC.
Workshop pelatihan pencegahan demam berdarah Taiwan-Indonesia dimulai pada tanggal 11 Maret di Kota Taipei, sebagai komitmen pemerintah guna pencegahan untuk memperkuat jaringan penyakit menular di Taiwan.
Diselenggarakan oleh Pusat Pengendalian Penyakit atau Centers for Disease Control (CDC) di bawah Kementerian Kesehatan, acara tersebut berlangsung lima hari ini dengan metode pengumpulan data demam berdarah dan teknologi pengawasan, serta studi spesies nyamuk yang merupakan sumber virus. Pembicara utama termasuk Tu Wu-chun, seorang profesor entomologi di Universitas Nasional Chung Hsing di pusat Kota Taichung, Taiwan, dan Chan Ta-chien, ahli epidemiologi di Academia Sinica yang berbasis di Taipei, organisasi penelitian terkemuka di Taiwan.
Dihadiri oleh 10 personel manajemen demam berdarah dari Indonesia, seminar ini juga mencakup kunjungan ke Pusat Penelitian Pengendalian Penyakit Nyamuk dan unit pencegahan demam berdarah pemerintah daerah di Kota Tainan.
Menurut CDC, seminar tersebut merupakan bagian dari inisiatif New Southbound Policy (NSP) yang diluncurkan tahun lalu untuk memperkuat praktik pengendalian demam berdarah di Indonesia. Di bawah proyek ini, pemerintah berupaya berbagi pengalaman dan keahlian Taiwan dengan negara target NSP di berbagai bidang.
Selain menyelenggarakan lokakarya, Taiwan mengirim juga sekelompok spesialis ke provinsi Jawa Barat tahun lalu untuk bekerja dengan pejabat Indonesia dalam menciptakan metode pencegahan demam berdarah setempat. Diharapkan bahwa upaya-upaya tersebut dapat membantu memperkuat jaringan perawatan kesehatan regional dan menjaga kesejahteraan rakyat di kedua negara.