Foto ilustrasi diambil dari Maxpixel.
Larangan pemerintah Taiwan dari penambahan minyak terhidrogenasi parsial, yang juga dikenal sebagai lemak trans dalam makanan olahan akan mulai berlaku pada tanggal 1 Juli. Hal tersebut diputuskan dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Taiwan.
Jika ada yang melanggar, maka akan dikenakan denda antara NT$ 30.000 (US $ 983) hingga NT$ 3 juta. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lemak trans meningkatkan tingkat kolesterol “buruk”, yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya.
Lemak trans kebanyakan hambar dan dibuat ketika hidrogen ditambahkan ke minyak sayur sebagai zat pengental.
Ini sering digunakan dalam berbagai makanan olahan termasuk kue, roti, biskuit, kue kering dan makanan penutup lainnya.
WHO telah mendukung larangan lemak trans dan kebijakan yang mendukung gaya hidup sehat dalam beberapa tahun terakhir.
AS memberlakukan larangan serupa pada Juni 2015, ketika Administrasi Makanan dan Obat AS meminta produsen makanan menghilangkan penggunaan lemak trans.
Larangan Taiwan ini dicantumkan pada amandemen Undang-undang yang Mengatur Keamanan Pangan dan Sanitasi pada November 2015 dan pabrik-pabrik makanan diberitahu tentang tanggal mulai larangan tersebut pada 22 Februari 2016 lalu, sehingga mulai diputuskannya untuk larangan tersebut jatuh pada tanggal 1 Juli.