Foto diambil dari CNA.
Seperti yang diberitakan CNA, perusahaan bus di Taiwan berencana untuk memotong pelayanan transportasi bus menjadi setengah pada hari Minggu mulai bulan Agustus karena protes terhadap Departemen Tenaga Kerja yang akan memberlakukan ketetapan ilegal bagi karyawan yang bekerja lebih dari enam hari berturut-turut tanpa hari libur.
Menurut Fang Shen-teh (方 森德), Sekretaris Jenderal National Federation of Bus Passenger Transportation of the Republic of China (Taiwan), jika peraturan baru berlaku pada tanggal 1 Agustus seperti yang direncanakan, maka tidak ada sopir bus yang cukup. Taiwan sendiri kekurangan 1500 sopir. Peraturan baru tersebut akan menambah Taiwan menjadi kekurangan bus, dimana karyawan harus ada hari libur setiap tujuh hari. Hal tersebut akan memaksa operator bus untuk mempertimbangkan penjadwalan yang lebih sedikit.
Layanan pada beberapa rute bus akan dibatalkan bahkan sama sekali tidak ada pada hari Minggu karena tidak ada sopir yang tersedia, dan tidak ada layanan bus tambahan akan disediakan selama liburan nasional.
Ketua federasi Wang Ying-chieh (王 應 傑) dijadwalkan bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja Kuo Fong-yu (郭芳煜) pada hari Kamis untuk melihat apakah masalah ini dapat diselesaikan atau tidak nantinya, sehingga memberikan solusi yang baru.