Foto diambil dari CNA.
Kepala baru asosiasi sepakbola Taiwan membuka pertandingan sepak bola amatir yang dimainkan oleh tim pekerja migran secara rutin karena melihat antusiasme pekerja migran dimana olahraga tersebut dapat membantu memperkuat perkembangannya di Taiwan.
Chiou I-jen (邱義仁), presiden baru Asosiasi Sepakbola Taiwan Taiwan atau Chinese Taipei Football Association (CTFA) Taiwan, mengatakan kepada CNA bahwa ia membuka tim sepak bola pekerja migran amatir yang berkompetisi di turnamen lokal yang diselenggarakan oleh CTFA di masa depan.
“Salah satu tujuan saya adalah untuk mengatur pertandingan sepak bola amatir dan turnamen yang diadakan di Taiwan, dimana tim pekerja migran dapat berpartisipasi dalam turnamen lokal jika mereka tertarik.”
Namun rincian proposal semacam itu masih harus dibahas, katanya.
Sepakbola merupakan olahraga populer di banyak negara Asia Tenggara, dimana sumber terbesar adalah dari pekerja migran Taiwan, dan mereka sangat bersemangat tentang olahraga ini.
Para pekerja ini berasal dari negara-negara yang memiliki lingkungan sepakbola yang lebih baik daripada di Taiwan.
“Meskipun mereka bukan pemain profesional, pengabdian mereka terhadap olahraga di Taiwan pasti akan membantu pengembangan olahraga secara lokal,” katanya.
Chiou membuat komentar di sela-sela kompetisi sepakbola imigran internasional di Kompleks Olahraga Xinzhuang New Taipei pada hari Minggu.
Chiou membuka pertandingan kejuaraan turnamen, yang menampilkan tim amatir yang terdiri dari warga asing dari seluruh Taiwan.
Karen Hsu (徐瑞希), sekretaris jenderal Taiwan’s Global Workers’ Organization sebagai penyelenggara turnamen hari Minggu kemarin, mengatakan kepada CNA bahwa LSM-nya menyelenggarakan turnamen sepakbola pekerja migran internasional pertama pada tahun 2015.
Menurut Hsu, pekerja migran Vietnam adalah penggemar sepakbola nomor 1 di Taiwan. Mereka telah mengatur 25 hingga 30 tim sendiri dengan bantuan asosiasi Vietnam di luar negeri yang berbasis di Taiwan, dan secara teratur mengadakan sesi pelatihan dan pertandingan sebagai cara untuk menyatukan warganya.
Thailand dan Indonesia juga menyukai sepakbola, dengan sekitar lima tim Thailand di negara itu, tetapi mereka tidak memiliki satu organisasi untuk membantu mempertemukan tim, katanya. Dia mengusulkan agar CTFA Taiwan membantu mengumpulkan tim-tim ini untuk turnamen reguler.