Foto care giver diambil dari Central News Agency.
Sebanyak NT $ 182 juta dialokasikan oleh pemerintah untuk dana bantuan jangka pendek bagi pengasuh asing. Untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan pengasuh asing, serta untuk mendukung keuangan keluarga Taiwan yang membutuhkan bantuan tambahan, Departemen Tenaga Kerja atau Ministry of Labor (MOL) pada tanggal 26 November lalu mengumumkan bahwa peraturan lebih longgar diterapkan untuk layanan perawatan sudah berlaku semenjak 1 Desember lalu.
Di bawah peraturan baru tersebut, warga negara Taiwan yang telah mempekerjakan pengasuh asing untuk merawat anggota keluarga mereka dengan kategori cacat berat, atau mereka yang membutuhkan bantuan seperti orang yang hidup sendiri atau mereka yang berusia lebih dari 70 tahun, akan memenuhi syarat untuk bantuan perawatan tersebut.
Selanjutnya, pelamar yang memenuhi syarat dapat mengajukan permohonan untuk maksimum 21 hari layanan perawatan dan memberikan waktu istirahat setiap tahun untuk menutupi periode dimana majikan diwajibkan oleh hukum untuk memberikan waktu istirahat bagi mereka.
Setelah melewati proses peninjauan, keluarga dan pengasuh sekarang dapat menerima bantuan jangka pendek yang didanai pemerintah. Namun, jumlah subsidi yang diberikan akan bergantung pada situasi ekonomi rumah tangga.
Rumah tangga berpenghasilan rendah akan diberikan layanan perawatan lengkap yang dibiayai penuh, sementara pendapatan menengah ke bawah dan rumah tangga berpenghasilan rata-rata akan dibantu dengan 95 persen dan 84 persen dari biaya keseluruhan.
Laporan sebelumnya dari CNA mengatakan bahwa jumlah total NT $ 182 juta (US $ 4,79 juta) dialokasikan oleh pemerintah untuk melaksanakan program bantuan jangka pendek untuk pengasuh dan untuk memberikan bantuan kepada keluarga.
Diperkirakan jumlah 28.000 rumah tangga bisa mendapatkan manfaat dari layanan perawatan ini. Keluarga atau pengasuh asing yang ingin mengatur layanan ini, atau yang ingin informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor 1966.
Pada Agustus tahun 2018, jumlah pengasuh asing di Taiwan dilaporkan mencapai 253.679 orang, dengan mayoritas dari mereka berasal dari Indonesia (193.187), dan yang lainnya dari Filipina (31.600) dan Vietnam (28.392), menurut statistik dari National Immigration Agency (NIA).