Foto diambil dari CNA.
Produsen masker lokal telah melihat lonjakan pesanan setelah larangan penjualan masker bedah di pasar terbuka yang telah berlaku sejak akhir Januari akan dicabut pada 1 Juni.
Masker merek Taiwan CSD mengatakan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah besar pesanan, setelah Pusat Epidemi Komando Pusat (CECC) mencabut larangan tersebut karena Taiwan sekarang memiliki cukup masker dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
CSD mengatakan telah menerima pesanan dari beberapa negara asing, termasuk Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol, melalui kantor perwakilan negara-negara di Taiwan, serta hypermarket, apotik dan situs belanja online di Taiwan.
Diperkirakan jumlah gabungan yang dipesan adalah 20 hingga 30 kali lipat dari pesanan yang diterima sebelum pandemi COVID-19 dimulai di China pada akhir Desember. Perusahaan saat ini memiliki produksi harian 950.000 masker.
Produsen masker Taiwan lainnya, KNH Enterprise Co., Ltd., juga mengatakan telah menerima sejumlah besar pesanan dari pelanggan di Eropa, Amerika dan Asia sejak wabah tersebut.
Banyak pelanggan lokal juga baru-baru ini menyatakan minat untuk memesan setelah mengetahui bahwa pemerintah akan segera mencabut larangan tersebut.
Namun kali ini harga masker akan lebih mahal daripada biasanya sebelum wabah, karena harga bahan baku sebesar 118 persen.
Sebelum berjangkitnya COVID-19, satu masker harganya NT $ 1 hingga NT $ 3 (US $ 0,03 hingga US $ 0,09) di Taiwan, dan masker dijual kepada konsumen Taiwan selama wabah seharga NT $ 5 per masker.
Pada hari Senin, CECC Taiwan dan Kementerian Urusan Ekonomi mengatakan pemerintah berencana untuk mencabut larangan ekspor masker bedah bulan depan, tetapi keputusan itu tidak akan diselesaikan sampai akhir minggu ini.
Menurut Wakil Menteri Ekonomi Wang Mei-hua (王 美 花), Taiwan saat ini memproduksi 20 juta masker wajah per hari dan akan terus memproduksi 8 juta masker per hari mulai 1 Juni, sisanya dapat dijual di pasar terbuka oleh produsen.