File foto tahun 2015 dimana seorang pelaut Taiwan meminta bantuan pada pemerintah untuk membebaskannya. Foto tersebut milik Direktur Eksekutif Komite Kebijakan oposisi Kuomintang, Tsai Cheng-yuan. (CNA).
Direktur Eksekutif Komite Kebijakan oposisi Kuomintang, Tsai Cheng-yuan (蔡正元),
mengatakan pada hari Minggu kemarin (10/23) bahwa seorang pelaut Taiwan sedang dalam perjalanan kembali ke Taiwan, kemungkinan melalui Guangzhou Cina, setelah dibebaskan selama hampir lima tahun dari penculikan oleh pembajak Somalia.
Shen Jui-chang (沈 瑞 章), Kepala Mesin dari kapal penangkap ikan Oman berbendera Naham 3, akan melakukan perjalanan ke Guangzhou sebelum kembali ke Taiwan, setelah membantu mengupayakan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pelaut tersebut selama beberapa tahun ini.
Kapal Naham 3 dibajak pada bulan Maret 2012 sekitar 65 mil dari laut selatan Seychelles. Kru kapal yang berjumlah 29-anggota tersebut, satu meninggal selama pembajakan dan dua lagi meninggal karena penyakit selama penahanan mereka. Sisanya 26 anggota awak menghabiskan banyak waktu di daratan Somalia.
Awak kapal Naham 3, terdiri dari beberapa anggota yang berasal dari Kamboja, Cina, Indonesia, Filipina, Taiwan dan Vietnam. Mereka akan dipulangkan melalui penerbangan Kemanusiaan PBB.
Keluarga Shen meminta bantuan pada Tsai tahun 2013, yang akhirnya berhasil, dengan bantuan pengusaha di Taiwan, Cina dan Filipina, untuk mendapatkan pembebasannya.
Tsai menolak untuk mengungkapkan jumlah uang tebusan yang dibayar untuk para sandera.
Menurut sumber yang akrab dengan masalah tersebut, para perompak Somalia awalnya meminta US $ 1,5 juta, sementara pemilik kapal ingin membayar hanya US $ 300.000.
Badan Perikanan mengatakan bahwa kapal Naham 3 tidak terdaftar di Taiwan, dan hal itu tidak dapat menuntut bahwa pemilik kapal harus bernegosiasi dengan perompak Somalia, sebagai penggantinya, mereka bisa mencari bantuan dari organisasi kemanusiaan internasional.