Foto-foto diambil dari CNA.
Lebih dari 60 pekerja migran bergabung di program wirausaha yang telah dipersiapkan oleh pemerintah Taiwan untuk bekal kembali ke negara masing-masing. Pelatihan kejuruan dalam membuat makanan khas Taiwan dan minuman seperti nurou mien dan bubble tea untuk membantu mereka mempersiapkan kehidupan yang lebih baik setelah mereka kembali ke negara asalnya.
Program yang diberi judul “Global Workers’ Upskill Center”atau Program Pusat Pengembangan Bakat ini diadakan sudah dua kali ini dan saat ini adalah tahun kedua. Pada tahun pertama, program tersebut menawarkan kursus memasak dan e-commerce. Tahun ini, program ini telah diperluas untuk memasak dan menata rambut.
Karen Hsu (徐瑞希), sekretaris jenderal Global Workers’ Organization di Taiwan, sekaligus Ketua penyelenggara program, mengatakan kepada CNA bahwa inisiatif ini dirancang untuk membantu pekerja migran memperluas keahlian mereka.
Menurut Hsu, perusahaan Taiwan tertarik untuk memperluas bisnis mereka di negara-negara ASEAN tetapi mereka kekurangan bakat pekerja yang memiliki pengalaman di Taiwan.
Sementara itu, pekerja migran juga sangat membutuhkan belajar keterampilan baru untuk mempersiapkan kehidupan setelah mereka menyelesaikan pekerjaan mereka di Taiwan, kata Hsu.
Dengan menawarkan kursus ini, akan membantu pekerja migran memulai bisnis, atau bermitra dengan Taiwan di negara asal mereka setelah pulang ke negara asal.
Hsing Wen-fei (邢文斐), Kepala Sekolah SMK Bidang Perdagangan dan Industri Kainan, menawarkan guru dan fasilitas untuk program tersebut. Ia mengatakan bahwa proyek yang disponsori oleh kantor perwakilan Indonesia di Taiwan, dimulai hanya dengan pekerja migran Indonesia.
Setelah mencapai kesuksesan di tahun pertamanya, Hsing mengatakan bahwa program tahun ini telah diperluas ke pekerja dari Filipina dan Vietnam.
Program ini awalnya menawarkan kursus 10 minggu, tetapi karena beberapa majikan tidak mengizinkan pekerja mereka untuk menghadiri program yang begitu panjang, mereka memutuskan tahun ini untuk memadatkan kursus menjadi tiga setengah hari, yang diadakan dari jam 10 pagi hingga 4 sore pada hari Minggu.
Jack Chang (張增鵬), instruktur kursus bubble tea, mengatakan dia sangat tersentuh oleh antusiasme para pekerja ini karena menunjukkan bahwa mereka benar-benar ingin belajar bagaimana membuat minuman.