Foto diambil dari CNA.
Perdana Menteri William Lai (賴清德) pada hari Selasa meluncurkan proposal “New Economic Migrant Act” atau “Pengaturan Undang-Undang Ekonomi Migran Baru” (新 經濟 移民 法) untuk menarik lebih banyak staf teknis tingkat menengah dari luar negeri.
Menurut CNA, rencana pemerintah tersebut tidak akan mempengaruhi kesempatan kerja untuk warga lokal Taiwan atau mereka akan tetap menjaga upah lokal. Perubahan tersebut termasuk langkah-langkah untuk memungkinkan lebih banyak tenaga teknis tingkat menengah asing, investor asing, dan warga keturunan Taiwan di luar negeri untuk tinggal dan bekerja di Taiwan.
Rencana itu termasuk menciptakan peluang untuk tetap bekerja di luar negeri bagi orang Taiwan di luar negeri yang mencari pekerjaan setelah belajar dan lulus, dan untuk staf teknis tingkat menengah asing yang sudah bekerja di Taiwan selama beberapa waktu. Undang-undang itu juga akan memudahkan untuk menarik banyak pekerja untuk datang dan bekerja di Taiwan, kata Lai.
Pemberian APRC atau permanent resident untuk kategori tersebut akan ditetapkan sesuai dengan gaji tergantung pada jenis profesi. Misalkan, NT $ 32.000 (US $ 1.070) sebagai upah minimum yang disyaratkan untuk pekerja di sektor perawatan sosial dan NT $ 41,393 (US $ 1.385) untuk pekerja spesialis teknis atau mesin.
Kemampuan bahasa, pengalaman kerja, dan kuota untuk sektor bisnis tertentu mungkin juga memainkan peran dalam pengambilan keputusan untuk mengizinkan staf asing bekerja.
Pekerja asing akan dapat mengajukan permohonan untuk APRC jika mereka telah bekerja di Taiwan selama tujuh tahun dan tinggal Taiwan setidaknya 183 hari setahun.
Menurut data pemerintah, Taiwan memiliki kekurangan 218.000 pekerja tahun lalu, dan sekitar 120.000 yaitu pekerja kategori tingkat menengah.