Foto diambil dari Taiwan News.
Tubuh seorang pria 63 tahun ditemukan membusuk di sebuah apartemen di New Taipei City bulan lalu. Ternyata saudara perempuannya tidak mau menguburkan karena percaya orang mati itu bisa bangkit kembali. Mayat tersebut setiap hari dicuci dan dirawat di rumah selama hampir tiga bulan oleh sepasang saudara perempuan.
Seperti yang dilaporkan Taiwan News dan Liberty Times, ketika pria yang bernama Lu (盧), meninggal pada bulan Agustus, dua bersaudara salah satunya bernama Lin (林), percaya bahwa pria itu akan hidup kembali sebagai Buddha atau Bodhisattva. Lin percaya bahwa saudaranya adalah seorang Buddha dalam kehidupan sebelumnya, dan akan dibangkitkan setelah kematiannya.
Lu, yang menderita berbagai masalah medis, dilaporkan jatuh saat mandi pada awal Agustus, menyebabkan cedera kritis. Namun, Lin tidak melaporkan kecelakaan itu, dan Lu meninggal pada malam berikutnya, sehingga saudara perempuannya syok.
Kedua wanita itu juga khawatir bahwa pihak berwenang akan salah memahami situasi dan menganggap mereka bertanggung jawab atas kematian Lu. Kedua saudara perempuan ini mempercayai kisah fantastis tentang kebangkitan manusia, dan mereka memilih untuk tidak melaporkan kematian saudaranya, malah memandikan dan merawat mayat tersebut sambil menunggu kembali ke kehidupan.
Jenazah yang membusuk itu baru ditemukan pada 14 Oktober ketika pemilik rumah (fangdong) memasuki rumah sewaan untuk memeriksa pipa yang bocor, dan menemukan mayat di tempat tidur dengan belatung di matanya. Dia segera menghubungi saudaranya dan kemudian melaporkan kematian tersebut ke polisi.
Saudara perempuan mayat pria tersebut menyeka tubuh mayat dengan kain basah dan larutan garam setiap hari, dan menjaga agar AC tetap tinggi untuk menghindari pembusukan.
Setelah dipanggil polisi, wanita itu masih memohon kepada fangdong dan polisi, meminta mereka untuk menunggu dan melihat apakah saudaranya akan hidup kembali. Setelah kematian Lu, saudara perempuannya menutupi kematian tersebut dengan cara berpura-pura mengirimkan pesan teks untuk dirinya sendiri (Lu), seolah-olah berpura-pura Lu masih hidup.
Setelah melakukan otopsi, ditetapkan bahwa tidak ada kejahatan yang terlibat dalam kematian Lu, dan ia meninggal karena masalah yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Lin, berusia 39 tahun, telah tinggal bersama Lu, berusia 63 tahun, di kediaman selama bertahun-tahun. Saudara perempuan lainnya tinggal di sebelah dengan putranya yang berusia 15 tahun. Keempatnya dilaporkan dekat satu sama lain.