Tak banyak sebuah organisasi pekerja migran Indonesia atau PMI dapat bertahan lama meski pengurus dan anggota organisasi tersebut telah berganti generasi. Tapi hal itu tidak berlaku bagi organisasi peduli yatim piatu, fakir miskin, dan saudara di tanah-air yang tertimpa musibah. Organisasi yang provokatori oleh para PMI asal Ngawi, Jawa Timur di Taiwan tidak hanya beranggotakan asal Ngawi seperti namanya, siapa pun boleh bergabung untuk berpartisipasi.
Minggu 14 Januari 2018 bertempat di Gedung Piramid lantai 13 Taichung lebih dari 150 orang anggota Herox Ngawi berkumpul merayakan hari jadinya yang ke-8 organisasi ini dengna mengundang Ustaz yang juga dari kalangan PMI Yadi Prayoga.
Hadir pula dalam acara tersebut Kepala KDEI Robert James Bintaryo, Kabag Administrasi Tri Djuliyanto, Kabid Imigrasi Herawan Sukoaji, Kasubag Protokol dan Konsuler Nugroho Priyo Pratomo, dan Analis Tenaga Kerja Farid Ma’ruf.
Dalam sambutannya, Kepala KDEI menerangkan bahwa KDEI tidak hanya mengurus masalah ketenagakerjaan, tetapi juga bidang ekonomi, imigrasi, dan kekonsuleran. Selain memberi sambutan, Kepala KDEI juga mengadakan dialog terkait masalah tersebut.
Kekompakan anggota organisasi ini terlihat jelas dari banyaknya anggota yang hadir meski anggota tersebar di berbagai daerah, dari Kaohsiung hingga Taipei. Begitu juga dalam menjalin silaturahmi dan kerja sama dengan organisasi lain terjalin sangat baik. Ini terbukti dengan hadirnya belasan perwakilan dari organisasi-organisasi di Taiwan di antaranya KOMIT, MAFIA SHOLAWAT, PCINU TAIPEI, IKAWANGI, PSHT, GSC, KITAS, dan yang lainnya.
Organisasi yang memiliki tujuan mempererat silarahmi antar PMI dan peduli sesama ini telah memiliki anggota resmi lebih dari 200 orang baik di Taiwan maupun di Indonesia sejak berdiri tanggal 21 Februari 2010 lalu dan sekarang telah dilegalkan di Indonesia atas nama YAYASAN HEROX NGAWI. (rf)