Unik, TKW asal Cirebon yang bekerja di daerah Hsinchu ini menghubungi perwakilan BNI di Taiwan untuk menanyakan berapakah jumlah uang mata uang dolar Cina Yuan atau Renmimbi jika ditukarkan ke NTD. Dia mengira jika mata uang NTD lama tersebut adalah mata uang Cina. Saat dihubungi oleh Indosuara, Cicih menuturkan jika ternyata kejadian itu adalah kesalahpahaman antara ia dan kakek yang dijaganya.
Pada tanggal 8 Juli lalu Cicih meminta sebagian gajinya dulu untuk membayar uang sekolah anaknya di Indonesia. Cicih yang tinggal bersama akongnya ini pun meminta akongnya sejumlah NT$ 5700. Ia pun ternyata diberi uang NT$ 1000 dua lembar dan yang tiga lembarnya adalah mata uang lainnya yang tidak ia kenal. Karena Cicih masih 2 bulan di Taiwan, ia pun ragu-ragu, maka ia menelepon perwakilan BNI di Taiwan.
Setelah dikonfirmasi oleh Indosuara, Cicih mengatakan bahwa ternyata memang akongnya salah memberinya uang, jadi bukanlah unsur kesengajaan. Maklum pasien yang dijaga Cicih sudah terlalu tua dan pikun. Masalah Cicih pun teratasi saat anak akong majikannya datang dan memberikan uang NTD yang baru.
Dikarenakankasus tersebut, Indosuara sempat berbincang-bincang dengan Karissa, staf Depnaker New Taipei City yang sering menangani kasus buruh migran di Taiwan ini. Indosuara menanyakan, apakah boleh TKI menerima gaji dari mata uang yang berbeda dari mata uang negara tempat mereka bekerja? Karissa mengatakan jika hal tersebut adalah kesepakatan bersama jika misalkan ada TKI yang sepakat dengan majikannya untuk dibayar menggunakan mata uang asing dari Amerika, Jepang ataupun Cina.
Namun akankah lebih amannya jika menerima mata uang yang sesuai dengan mata uang dimana TKI bekerja. Karissa memberikan pesan, jika ada kasus lain yang diberi gaji mata uang lain selain NTD, lebih baik ditukarkan di Taiwan dengan diantar oleh majikan, pergi bersama-sama ke bank. Sebab beberapa waktu ini banyak kasus TKI yang digaji menggunakan uang palsu atau uang yang sudah tak berlaku (seperti kasus Cicih di atas), jadi susah untuk ditukarkan di bank.
“Lebih baik tukarkan mata uang negara lain di bank dengan majikan, jadi sama-sama enak, saling melihat. Takutnya kalau tukar sendiri nanti ada masalah seperti, misalnya uangnya palsu atau uangnya sudah tidak berlaku lagi, jadi TKI-nya yang rugi dong. NTD saja kita sulit untuk melihat mana yang palsu mana yang asli. Jadi, lebih baik jika diberi gaji mata uang lain silahkan meminta majikan untuk mengantarkan ke bank bersama-sama. Sebenarnya digaji mata uang negara lain yang bukan NTD, itu kesepakatan bersama, tapi jumlahnya dihitung harus dengan kurs yang sama sesuai dengan gaji NTD.” Ujarnya.