Foto ilustrasi diambil dari Pixabay/CNA.
Tempat Perlindungan (Shelter) non government (swasta) mendesak pemerintah untuk meningkatkan upaya membantu pekerja yang kontraknya akan berakhir, untuk menemukan majikan baru tanpa perlu kembali ke negara asal mereka.
Pastor Joy Tajonera dari Gereja Katolik Tanzi di Taichung mengatakan kepada CNA bahwa dalam sepekan terakhir ia telah dihubungi oleh sekitar 10 pekerja migran Filipina yang menyatakan kesulitan jika mereka harus kembali ke Filipina.
Beberapa pekerja sekarang mengalami kesulitan mendapatkan izin kerja karena majikan atau agensi mereka telah menolak.
Para migran ini telah diperintahkan untuk kembali ke Filipina karena agensi di Taiwan tertarik untuk berbagi biaya penempatan yang harus dibayar pekerja kepada agen tenaga kerja setempat.
Menurut undang-undang ketenagakerjaan saat ini, agen penempatan di Taiwan tidak diizinkan memungut biaya penempatan. Mereka hanya diizinkan membebankan biaya layanan, yang berkisar dari NT $ 1.500 (US $ 49,55) hingga NT $ 1.800 per bulan.
Lennon Ying-dah Wong (汪 英達), Direktur pusat layanan dan tempat penampungan bagi pekerja migran mendesak Kementerian Tenaga Kerja (MOL) untuk mencari tahu mengapa masalah tersebut masih ada, meski Undang-undang menghapuskan persyaratan bahwa pekerja asing harus meninggalkan Taiwan selama satu hari setelah berakhirnya izin kerja mereka sebelum masuk kembali ke negara itu untuk memulai kontrak baru.
Pandemi virus coronavirus COVID-19 saat ini juga merupakan kesulitan baru bagi pekerja migran untuk keluar dari Taiwan dan bekerja kembali di negara ini. Di shelternya, ada 18 pekerja migran yang kontraknya telah diputus tetapi belum menemukan majikan baru.
Sebagai tanggapan, Badan Pengembangan Tenaga Kerja MOL (WDA) mengatakan pekerja migran yang telah menyelesaikan kontrak mereka memiliki hak untuk dipekerjakan kembali oleh majikan baru tanpa perlu keluar dari Taiwan.
Hak yang sama berlaku untuk pekerja migran yang tidak dapat menyelesaikan kontrak mereka dengan alasan di luar kendali mereka, seperti penutupan perusahaan atau jika orang yang mereka rawat meninggal dunia, kata WDA.
Pengusaha harus menyelesaikan dan menyerahkan dokumen untuk transfer dua hingga empat bulan sebelum kontrak akan berakhir, dan pekerja juga dapat melaporkan majikan mereka jika mereka menolak untuk melakukannya dengan menggunakan hotline telepon gratis pekerja asing 1995 .
Demikian juga, para pekerja juga dapat melaporkan kepada agensi mereka untuk kegiatan ilegal seperti penyalahgunaan, menuntut biaya penempatan atau menghalangi kesediaan pengusaha untuk menandatangani kontrak ganti majikan.
Seorang kepala seksi WDA, mengatakan tidak akan terlalu sulit bagi pekerja migran untuk mendapatkan pekerjaan dalam beberapa minggu mendatang karena pada pertengahan Maret, jumlah pekerja migran yang baru tiba dari luar negeri turun menjadi hanya setengah dari angka dari periode yang sama tahun lalu.
“Akan ada permintaan besar bagi pekerja migran,” tambahnya.