Foto pengangkatan bangkai pesawat TransAsia di sungai Keelung, diambil dari CNA.
Taiwan’s Aviation Safety Council (ASC) atau Dewan Keselamatan Taiwan mengumumkan pada Kamis ini (30/6) mengenai laporan final atas kecelakaan pesawat TransAsia pada 4 Februari 2015. Seperti yang dilansir dari media lokal CNA, ASC menyatakan bahwa kesalahan murni akibat komunikasi pilot.
Peneliti menyatakan adanya kegagalan komunikasi pilot TransAsia GE235 dalam mengikuti prosedur penerbangan dan serangkaian kesalahan lain yang dilakukan karena komunikasi yang tidak efektif antara dua pilot tersebut, sehingga menewaskan 43 orang dalam kecelakaan itu.
Penerbangan GE 235 jatuh ke Sungai Keelung pada 4 Februari 2015 kurang dari tiga menit setelah lepas landas dari Taipei Songshan Airport, yang terletak sekitar 5,4 km (3,4 mil) di sebelah barat lokasi kecelakaan.
Penerbangan tersebut semula ditujukan terbang dari Taipei ke pulau terpencil Kinmen dengan 53 penumpang dan lima awak kabin. Pilot seharusnya membatalkan penerbangan setelah mencatat bahwa ada sistem power-control yang belum dibenahi, tutur tim peneliti saat menunjukkan bukti-bukti.
Para peneliti juga mengungkapkan bahwa sistem take-off otomatis pesawat tersebut atau Aircraft’s Automatic Take-off Power Control System (ATPCS) sedang bermasalah saat akan terbang. “Empat detik setelah lepas landas, pilot memonitoring pendeteksian akan kerusakan atau kesalahan dalam penggunaan ATPCS. Namun, pilot memutuskan untuk terus lepas landas.” Ujar peneliti.
Selain itu, para kru secara tidak sengaja mengurangi daya dari mesin sebelah kiri, bukan mesin sebelah kanan, sehingga menimbulkan kehilangan daya, tambahnya.
Rangkaian kesalahan yang dibuat karena komunikasi yang buruk dari dua pilot tersebut tentang informasi yang mereka punyai mengenai masalah mesin, para peneliti menyatakan bahwa mereka mendapat informasi tersebut dari rekaman suara kapten pada perekam suara kokpit.
Kesalahan menyebabkan kedua mesin pesawat itu kehilangan daya. Rekaman suara menunjukkan bahwa salah satu pilot berseru: “Tidak Salah throttle (ditarik kembali)” hanya delapan detik sebelum kecelakaan.