Pembunuh TKW ketika tersangka ditangkap oleh pihak kepolisian. Foto diambil dari Apple Daily.
Keluarga almarhumah TKW korban pembunuhan pada tanggal 29 Mei lalu telah menulis surat kepada KDEI untuk meinta pemulangan jenazah segera. Keluarga korban TKW Lampung yang dibunuh oleh pacarnya seorang TKI asal Banten di Yingge ini pun telah menulis surat kepada KDEI.
Devriel Sogia, Kepala Bidang Ketenagakerjaan KDEI mengatakan pada Indosuara bahwa pihaknya telah mendapat surat permintaan pemulangan jenazah dari keluarga korban kemarin (7/6). Devriel pun mengatakan bahwa permintaan tersebut telah diproses. Pihaknya juga telah menghubungi agensi, pihak PT dan instansi terkait guna penanganan proses pemulangan tersebut.
Proses pemulangan tak bisa dilakukan sesegera mungkin dikarenakan harus menunggu hasil otopsi dari rumah sakit di Taiwan. “Otopsi jenazah baru saja dilakukan beberapa hari lalu. Jadi proses pemulangan jenazah tidak bisa dilakukan secepatnya. Kita harus menunggu dari pihak Taiwan terlebih dahulu. KDEI pun telah membantu dalam mengawasi jalannya proses pemulangan jenazah ini pada instansi berwenang,” ujar Devriel yang dihubungi Indosuara pagi ini (8/6).
Devriel pun menampik jika ada rumor yang beredar di media sosial bahwa pemulangan jenazah tersebut agak rumit dan belum bisa dilakukan segera mengingat persidangan atas kasus korban belum dilaksanakan karena masih menunggu pemulihan kesehatan tersangka yang berusaha bunuh diri saat di persidangan. Baca beritanya di sini http://indosuara.com/is-news/berita-taiwan/heboh-sidang-tki-bunuh-pacar-di-yingge-ditunda-akibat-tki-tersebut-berusaha-bunuh-diri-saat-di-pengadilan/
Dihubungi secara terpisah, narasumber yang membantu sebagai mediator antara pihak keluarga dan KDEI ini telah menitipkan pesan pada pihak keluarga bahwa nantinya tidak usah mengeluarkan biaya apapun dalam proses pemulangan jenazah tersebut, karena hal tersebut adalah kewajiban pihak PT. Hal tersebut pun dibenarkan oleh Devriel.