Sebanyak 3000 kg obat terlarang ditemukan di Taiwan pada tahun lalu. Foto diambil dari CNA.
Seorang pemimpin jaringan narkoba dan dua kaki tangannya telah ditangkap polisi Kaohsiung karena menjual obat-obatan, terutama untuk pekerja Filipina.
Pemimpin jaringan, bermarga Ku (谷), membentuk geng jaringan narkoba dengan dua temannya, bermarga Su dan Chen. Ketiganya diduga menjual amfetamin dan obat terlarang untuk imigran asing.
Ku, sebagai porter di Cianjhen Harbor, adalah seorang jebolan sekolah tinggi tapi ia kemudian belajar bahasa Inggris dasar melalui mantan istri dan pacar Filipinanya, dan jaringannya menargetkan buruh migrant asal Filipina sebagai pelanggan.
Polisi menemukan mereka menjual produk dua kali lipat harga obat yang biasanya diambil dari pasar gelap.
Setelah menerima laporan, polisi menggerebek sebuah kapal nelayan dimana Su bekerja dan menemukan amfetamin.
Polisi juga menginterogasi tiga warga Filipina – dua pria dan satu wanita yang membeli obat dari Ku. Salah satu warga Filipina memohon polisi bahwa dia tidak dipulangkan, karena takut jika kemungkinan dia bisa ditembak atau dibunuh karena tindakan keras Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada pengedar narkoba.